Ilmuwan Sebut Ada Lebih dari 170 Triliun Partikel Plastik Mengambang di Laut

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sampah plastik mengambang di Samudra Hindia, tepatnya di dekat Kota Ahangama, Srilanka, (31//12/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ilmuwan mengklaim kini ada lebih dari 170 triliun partikel plastik yang mengambang di lautan.

Jumlah itu diungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh 5 Gyres Institute. Dalam penelitian itu, institut tersebut mengkaji perkembangan jumlah plastik di lautan dari tahun 1979 hingga 2019.

Ilmuwan kemudian mengungkap adanya peningkatan polusi plastik di lautan secara besar-besaran. Mereka juga menyalahkan industri plastik karena gagal melakukan daur ulang.

Sehubungan dengan hal itu, ilmuwan meminta masyarakat mengurangi produksi plastik. Jika laju pertambahan plastik tetap tinggi seperti sekarang ini, ilmuwan menyebut upaya pembersihan plastik akan menjadi pekerjaan yang "sia-sia".

Marcus Eriksen, salah satu pendiri 5 Gyres Institute, mengatakan, "Pertambahan mikroplastik secara eksponensial di lautan di dunia ini adalah peringatan keras bahwa sekarang kita harus bertindak dalam skala global, berhenti memfokuskan pembersihan dan daur ulang, dan memulai era pertanggungjawaban perusahaan."

Baca: Film Pulau Plastik, Ceritakan Dampak Mengerikan Polusi Sampah Plastik, Tayang di Bioskop Online

"Pembersihan itu sia-sia apabila kita terus memproduksi plastik dalam laju saat ini, dan kita sudah terlalu lama mendengar tentang daur ulang, sementara pada waktu yang sama industri plastik menolak komitmen apa pun untuk membeli material daur ulang atau mendesain [barang] yang bisa didaur ulang. Sudah saatnya menangani masalah plastik dari sumbernya," kata Eriksen dikutip dari The Guardian, (9/3/2023).

Dalam penelitian itu ilmuwan mencari 11.777 sampel plastik yang mengambang di lautan. Mereka memperkirakan jumlah dan massa rata-rata mikroplastik yang ada lapisan atas lautan.

Baca: Waspadai Makan Lontong Dibungkus Plastik Bisa Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli

Terungkap bahwa sejak tahun 2005 terdapat peningkatan besar dalam hal massa dan jumlah plastik di lautan. Hal ini bisa menunjukkan adanya pertambahan secara eksponensial dalam produksi plastik, fragmentasi polusi plastik yang telah ada, atau perubahan dalam penanganan limbah.

Ilmuwan menyebut kini setidaknya ada 170 triliun partikel plastik di lautan. Berat totalnya diperkirakan mencapai 2 juta ton.

Menurut mereka, jika tidak segera ada tindakan dalam produksi plastik, laju pertambahan plastik ke lautan diperkirakan akan meningkat menjadi 2,6 kali lipat dari tahun 2016 hingga 2040.

Ilmuwan telah meminta pemerintah-pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil tindakan guna membendung lonjakan sampah plastik.

Sementara itu, Edward J. Carpenter dari Pusat Studi Muara dan Lautan di Univeristas Negeri San Francisco mengatakan polusi plastik terus bertambah.

"Kita paham bahwa lautan adalah ekosistem yang sangat penting dan kita mungkin punya solusi untuk mencegah polusi plastik. Namun, polusi plastik terus meningkat dan memiliki dampak beracun bagi kehidupan di lautan," kata Carpenter.

Baca: 7 Makanan Ini Dilarang Disimpan dalam Wadah Plastik, Ketahui Bahayanya

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang plastik di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer