Akan tetapi, Rusia sudah jelas kalah telak melawan Ukraina dalam perang lainnya, yakni "perang uang kripto".
Hal ini dibuktikan dari sedikitnya arus uang kripto yang masuk ke dompet para pendukung Rusia. Menurut hasil riset, jumlah uang yang dikirim kepada pihak Rusia pada tahun kemarin hanya $5 juta atau sekitar Rp77,2 juta miliar. Di sisi lain, uang yang dikirim ke rekening para pendukung Ukraina mencapai lebih dari $212 juta atau sekitar Rp3,27 triliun.
Jumlah dana yang dikirimkan ke rekening pendukung Ukraina mencapai 44 kali lipat dari dana yang disalurkan kepada pendukung Rusia. Hal itu disampaikan oleh hasil studi yang dilakukan perusahaan analisis blokchain bernama Elliptic.
Melansir pemberitaan Newsweek, (8/3/2023), sepersepuluh aset kripto yang diterima oleh rekening pendukung Rusia berasal dari sumber yang tidak sah, misalnya pasar gelap dan bursa yang disanksi. Sementara itu, dari selurut aset yang dikirim ke rekening pendukung Ukraina, hanya 2 persen yang berasal dari sumber tidak sah.
Baca: Ketua Dewan Komisioner OJK Ungkap Alasan Bank Dilarang Fasilitasi Kripto
Awalnya mata uang kripto dianggap sebagai salah satu cara Rusia menghindari sanksi yang dijatuhkan Barat. Menurut Castellum.AI, Rusia kini menjadi negara yang paling banyak dikenai sanksi. Sebelum invasi, ada 2.695 sanksi yang dijatuhkan. Adapun setelah invasi, jumlah sanksi bertambah 11.458.
Baca: Harga Kripto Anjlok, Ini yang Harus Dilakukan Investor
Hasil riset oleh Chainanalysis menunjukkan bahwa aliran uang kripto ke Rusia memuncak pada bulan Juni lalu. Rusia sendiri awalnya bersikap skeptis terhadap penggunaan kripto. Mata uang kripto masih menjadi bagian kecil dari dana yang disumbangkan kepada pihak Rusia.
Menurut Andrew Fierman dari Chainanalysis, uang kripto tidak mengalir langsung ke pemerintah Rusia. Kendati demikian, uang itu bisa digunakan untuk mendanai pasukan Rusia secara efektif.
Analis Elliptic menggambarkan bagaimana akun Telegram milisi Rusia meminta sumbangan uang kripto . Sumbangan itu untuk membeli berbagai benda, seperti pesawat tanpa awak, pakaian, peralatan radar, peluru, serta makanan.
Menurut Chainanalysis, sumbangan uang kripto ke rekening pendukung Rusia mencapai puncaknya pada pertangahan tahun lalu. Adapun sebagian besar sumbangan untuk Ukraina disalurkan pada awal invasi. Disebutkan ada hampir $60 juta uang kripto yang disumbangkan pada pekan-pekan pertama serbuan Rusia.
Baca: Mata Uang Kripto Terjun Bebas, Lelang Topi Melania Trump Gagal Capai Target Rp3,6 Miliar
Baca berita lain tentang Ukraina di sini.