Nobelis Perdamaian & Aktivis HAM Ales Bialiatski Divonis 10 Tahun Penjara

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis asal Belarusia, Ales Bialiatski, menghadiri sidang dari balik jeruji besi, (5/1/2023).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ales Bialiatski, peraih Hadiah Nobel Perdamaian dan aktivis HAM, divonis hukuman penjara 10 tahun oleh pengadilan di Belarusia, Jumat, (3/3/2023).

Bialiatski dinyatakan bersalah dalam kasus penyelundupan senilai $300.000 atau sekitar Rp4,5 miliar. Hasil penyelundupan itu dilaporkan bakal digunakan untuk membiayai kegiatan yang dilakukan Pusat HAM Viasna.

Dilansir dari United Press International, tiga aktivis lainnya juga divonis bersalah dalam kasus itu.

Valiantsin Stefanovc yang menjabat sebagai wakil Bialiatski dihukum 9 tahun penjara. Sementara itu, koordinator Pembela HAM untuk Pemilihan Bebas (HRDFE), Uladzimir Labkovich, dibui 7 tahun.

Terpidana yang ketiga ialah Zmitser Salauyou. Dia tidak hadir dalam persidangan karena kabur ke luar negari. Salauyou dihukum 8 tahun penjara.

Viasna mengatakan terpidana masih bisa mengajukan banding.

Kasus yang menimpa Bialiatski dan aktivis lainnya itu dianggap sebagai bagian dari penindakan keras terhadap oposisi. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menguatkan cengkeraman kekuasaannya setelah peristiwa unjuk rasa antipemerintah tahun 2020 silam.

Baca: Perwakilan Rusia dan Ukraina Akan Bertemu di Perbatasan Belarusia, Rencanakan Gelar Dialog



Ini bukan pertama kalinya Bialiatski harus tidur di balik jeruji besi. Dia pernah dipenjara dari tahun 2011 hingga 2014. Selain itu, dia juga ditahan menyusul adanya unjuk rasa besar-besaran untuk menentang pemillihan kembali Lukashenko.

Baca: Sosok Mikhail Gorbachev, Mantan Presiden Rusia yang Pernah Terima Nobel Perdamaian

Mantan guru itu ditangkap di tengah upaya pemerintah untuk membungkam rezim Lukashenko. Pada tahun 2020 ada banyak kantor dan rumah para aktivis HAM diserbu oleh pihak berwajib. Dilaporkan ada 46 organisasi HAM yang dibekukan.

Sviatlana Tsikhanouskay, pemimpin Belarusia Demokratis, mengaku terkejut dengan dijebloskannya Bialiatski dan lainnya ke penjara.

"Hukuman yang memalukan terhadap Ales, Valiantsin, dan Uladzimir itu adalah balas dendam dari rezim ini atas keteguhan mereka. Balas dendam atas solidaritas. Balas dendam atas bantuan kepada yang lainnya," kata Tsikhanouskay melalui Twitter.

"Ales telah membaktikan hidupnya demi melawan tirani. Dia pahlawan sejati di Belarusia dan akan dihormati jauh setelah diktator itu dilupakan."

Bialiatski menjadi salah satu dari tiga pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2022. Dia dianggap memiliki tekad kuat dalam mendorong perdamaian dan perubahan di negaranya meski pemerintah berusaha membungkam dia.

Baca: Jurnalis Maria Ressa dan Dmitry Muratov Menang Hadiah Nobel Perdamaian 2021

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Belarusia di sini.

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer