Gubernur NTT Viktor Laiskodat Minta Orangtua Pindahkan Sekolah Anak yang Tak Bisa Masuk Pukul 5 Pagi

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat tak akan cabut aturan siswa SMA masuk jam 5 pagi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat tetap bersikukuh enggan mencabut kebijakannya saol sekolah yang masuk pukul 05.00 WITA.

Perdebatan soal siswa yang sulit bangun pagi, Gubernur NTT ini sesumbar bahwa kebijakan tersebut mendorong siswa bangun lebih awal.

Ditambah di dua sekolah yang diberlakukan kebijakan tersebut merupakan sekolah unggul.

Viktor pun menjelaskan soal anggaran yang begitu besar untuk investasi Pendidikan.

Akan tetapi sangat minim siswa bisa masuk ke perguruan tinggi layaknya Universitas Indonesia maupun Universitas Gajah Mada ( UGM).

Baca: Agnes Gracia Terancam di D.O dari Sekolah, Pengacara Ngaku Kliennya Tak Ada Niat Provokasi

Baca: Kronologi Ayah di NTT Setubuhi Anak Kandung hingga Lahirkan Anak Kembar, Terancam Penjara 12 Tahun

Mantan anggota DPR RI ini juga menyebut kebijakan tersebut adalah hasil pertemuannya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT serta para kepala sekolah.

Kebijakan itu menurutnya hanya berlaku pada dua sekolah.

"Dua sekolah itu sekolah unggul. Unggul dalam pengetahuan, unggul dalam karakter," kata dia.

Viktor Laiskodat menambahkan dua sekolah itu untuk mencukupi segala kekurangan.

Ia mengaku NTT tidak bisa disamakan dengan Jakarta.

Kekurangan NTT seperti infrastruktur sampaisuprastruktur.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat (Tribunnews.com)

"Semua kita kurang, kecuali uang," imbuhnya.

Anggaran NTT untuk pendidikan sebesar 50 persen. APBD NTT mengalokasikan 35 persen atau melampaui amanat undang-undang yakni 20 persen. Belum lagi intervensi DAU dan DAK.

Maka untuk menjawab besaran anggaran tersebut diperlukan desain khusus.

Oleh karena itu, rencana khusus itu berfokus di dua sekolah, yaitu SMAN 1 dan SMAN 6.

Akan tetapi ada juga sekolah yang justru meminta untuk menjalankan program demikian.

Gubernur NTT ini lalu mengiyakan permintaan tersebut.

"Ya coba saja. Nanti kita lihat ada yang sanggup. Laporan kepala dinas kepada saya, dua punya kemampuan dan dapat menjalankan. Pertama SMA 1, dua SMA 6," kata dia.

Dua sekolah itu menurut dia akan berjalan terus dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita. Karena itu, kalau ada kekurangan seperti kendaraan umum, dilakukan evaluasi.

Bagi dia, setiap perubahan pasti menuai pro dan kontra.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer