Asyiknya Berkendara Bersama Si Klasik Honda Scoopy, Nyaman Tangguh Libas Antarkota

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persiapan memulai aktivitas dengan mengendarai Honda Scoopy

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mengendarai kendaraan bermotor adalah salah satu solusi yang praktis ketika akses transportasi umum minim.

Terlebih, ketika hendak menjangkau lokasi yang cukup jauh, termasuk lokasi kerja.

Selain butuh kondisi fisik yang prima, tentu Anda butuh motor yang tangguh dalam mengatasi berbagai kondisi di jalan.

Sehingga, tetap nyaman berkendara meski harus berlama-lama melintas di atas aspal. 

Cynthia Prima, seorang pekerja di perusahaan ekspor di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengaku beruntung memilih kendaraan yang tepat untuk membawanya berpindah lokasi dalam jarak yang lumayan jauh.

Maklum, ia harus berkendara selama kurang lebih 45 menit dari lokasi rumahnya di Palur, Sukoharjo.

Apalagi, ia harus melalui jalur persawahan di dekat rumahnya, kemudian jalur perkotaan di Solo, hingga masuk ke kembali ke area padat kendaraan di dekat tempat kerjanya.

Honda Scoopy 2019 menjadi andalannya untuk berpacu di jalanan.

"Tampilannya keren, klasik sekali. Cocok untuk perempuan. Tapi, ternyata bandel juga," ujarnya.

Persiapan memulai aktivitas dengan mengendarai Honda Scoopy (Tribunnewswiki.com)

Cynthia berujar dirinya sudah terbiasa menempuh jarak jauh dengan motor Honda Scoopy kepunyaannya.

Wanita berusia 31 tahun itu sebelumnya punya pengalaman melintas rute Banyumanik hingga ke Gayamsari, Semarang, yang memiliki jarak tempuh kurang lebih 1 jam.

Selain berhadapan dengan kemacetan, ia juga harus melewati rute menanjak di Gombel dan Candisari. 

Namun, dirinya tidak pernah mengalami kendala berarti. Apalagi, dirinya juga rajin melakukan servis berkala, dengan pelayanan yang disebutnya mumpuni itu.

"Selama 3 tahun mondar-mandir dari Semarang atas ke bawah, aman-aman saja," ucapnya.

Apalagi, dikutip dari situs Astra Honda Motor, Honda Scoopy punya dapur pacu SOHC, 4-Tak, eSP, dengan sistem pendingin udara, melengkapi kapasitas mesin 110 cc.

Kemudian, pada bagian kaki, skutik ini punya velg 12 inchi dengan ban ukuran 100/90 di depan serta 110/90 di belakang.

Untuk keamanan, sistem pengeremannya sudah dilengkapi dengan Combi Brake System (CBS).

Dengan round clearance yang terbilang tinggi di kelasnya, yaitu 143 mm dan tinggi jok 744 mm, membuatnya nyaman berkendara dalam kondisi jalanan apapun.

"Dari jalan yang halus mulus sampai hancur sekalipun, tetap nyaman," katanya.

Dengan segala kelebihannya itu, membuat Honda Scoopy sebagai kendaraan andalan untuk mengantarnya berangkat menuju tempat kerja.

"Enak dan nyaman dikendarai, dan yang jelas membantu saya sampai ke kantor tepat waktu. Kalau sebelum berangkat sudah nyaman, tentu mood kerja akan semakin bagus. Jadi makin semangat kerja. Dan yang terpenting adalah sangat mendukung untuk Cari Aman karena motor ini sangat menunjang untuk safety riding," katanya.

Irit BBM 

Tidak salah rasanya menyebut Honda Scoopy sebagai #hondamotorewongjawatengah. Selain punya tampilan khas retro menarik, sekaligus tangguh di jalan, skutik ini punya konsumsi BBM yang cukup irit. 

Honda Scoopy punya mesin dengan klep berpendingin udara, serupa dengan Honda All New BeAT dan Genio.

Kemudian, rata-rata konsumsi bensinnya mencapai 55,7 km/liter, berdasarkan sejumlah tes.

"Nggak nyangka ternyata motor ini irit juga. Pokoknya saya setia deh sama Honda Scoopy," kata Cynthia.

Baca: Makin Gaya, New Honda Scoopy Hadir dalam Tampilan Baru

Memiliki kendaraan bermotor yang irit BBM tentu keinginan semua orang.

Apalagi, di kala kondisi saat ini dimana ada fluktuasi harga BBM, memiliki kendaraan irit konsumsi bahan bakar adalah hal yang krusial.

Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah Oke Desiyanto, pengguna motor Honda tidak perlu risau lantaran Honda memasarkan motor yang punya konsumsi BBM terbilang paling irit.

Pada tipe bebek/cub seperti Honda Revo pemakaian BBMnya 59,8 km/liter. Kemudian untuk tipe matik seperti Honda Beat pemakaian BBMnya 60,6 km/liter. Angka tersebut berdasarkan metode uji ECE R40 Euro 3 dengan teknik uji dari kondisi idling, akselerasi awal, akselerasi menengah, kecepatan tinggi, tarikan gas dari kecepatan 0 km/jam hingga kecepatan tertentu bahkan 90km/jam, dan ditahan dari 8 detik hingga 20 detik dengan total pengujian 400 detik menggunakan siklus tertentu untuk uji emisinya termasuk memperlihatkan konsumsi bahan bakar mendekati konsumsi bahan bakar sesungguhnya.

Apalagi, ada indikator irit berkendara (ECO indicator) yang dapat dimanfaatkan untuk notifikasi jika kecepatan dan bukaan gas masuk dalam jangkauan penghematan. Pengendara juga bisa mengaktifkan fitur ISS (idling Stop System). 

“Bikers perlu memahami cara berkendara untuk mencapai keiritan mesin dan menghindari gaya berkendara yang ugal-ugalan karena dalam berkendara saat ini selain mempertimbangkan pemakaian BBM yang irit, juga harus memikirkan gaya berkendara yang mengutamakan Cari Aman,” ujar Oke. 

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer