Kronologi ini diceritakan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo di Mimika, Kamis.
Kasus kericuhan ini berawal dari dua orang warga Sinakma memberhentikan sebuah mobil pedagang kelontong.
Mereka dituduh menculik seorang anak.
"Saat itu ada warga yang melapor kepada polisi dan kemudian Kapolres mendatangi lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan warga," ungkap Kombes Benny, dikutip dari Kompas.
Lalu ada sekelompok massa yang datang sembari berteriak ketika Kapolres Jayawijaya membujuk warga untuk menyelesaikan masalah di Mapolres
Kemudian pihak kepolisian memberikan tembakan peringatan.
Baca: Irjen Fadil Imran: Ada Tindakan di Luar Prosedur dalam Penanganan Kerusuhan di Kanjuruhan
Baca: Irjen Fadil Imran: Ada Tindakan di Luar Prosedur dalam Penanganan Kerusuhan di Kanjuruhan
Namun, massa yang ada kian brutal.
"Polisi kemudian memberi tembakan peringatan tapi tidak diindahkan massa yang justru semakin brutal," ungkap Benny.
Bahkan massa tidak mundur meski bantuan dari pasukan dari Brimob dan TNI diturunkan di tempat kejadian perkara ( TKP).
Hingga akhirnya dikabarkan adanya korban yang mulai berjatuhan.
"Aparat keamanan kemudian terpaksa melepaskan tembakan ke arah massa sehingga dilaporkan ada sembilan warga tewas dan enam luka-luka,"
Sementara itu, Theo Hesegem, aktivis HAM Papua mengatakan kericuhan Wamena melibatkan pembakaran terhadap rumah warga non-Orang Asli Papua (OAP).
Polisi juga disebut sempat melemparkan gas air mata saat kerusuhan terjadi.
Akan tetapi tindakan tersebut tetap gagal mengendalikan massa.
Jumlah korban luka dikabarkan ada sedikitnya 17 orang.
Keseluruhan korban mengalami luka tempak dalam kericuhan tersebut.
Baca: Kopi Arabika Wamena Papua
Baca: Kesaksian Warga Pendatang Saat Kerusuhan Wamena : Dilindungi Orang Papua, Diungsikan ke Gereja
Sedangkan, lima di antara sembilan korban tewas juga disebut mendapat luka tembak.
Dua warga non-OAP yang menjadi korban tewas mendapatkan luka bacok dan tikaman anak panah.
Benny mengklaim masih belum bisa memastikan penyebab korban tewas lantaran masih dilakukan visum oleh tim kesehatan setempat dan investigasi penyidik di lapangan.