Perangi Narkoba, Ekuador Ubah Kokain Sitaan Jadi Bahan Campuran Semen

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satuan polisi antinarkoba di Ekuador menyita 3 ton narkoba di Guayaquil, Ekuador, (1/4/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Di tengah gencarnya perang melawan penyalahgunaan narkona, pemerintah Ekuador mengubah kokain sitaan menjadi semen.

Semen tersebut akan digunakan sebagai material bangunan di negara kawasan Amerika Selatan itu

Ekuador sering kali menjadi tempat persinggahan untuk pengiriman kokain ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun, di bawah Presiden Guillermo Lasso, Ekuador mulai gencar melawan praktik perdagangan narkoba.

Dikutip dari Reuters, jumlah narkoba yang disita di Ekuador pada tahun 2021 hampir dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah pada tahun sebelumnya, yakni lebih dari 210 ton. Menurut laporan polisi, sebagian besar narkoba itu berjenis kokain.

Adapun jumlah yang disita pada tahun 2022 mengalami sedikit penurunan. Narkoba sitaan itu disimpan di 27 gudang kantor kepolisian. Di sana narkoba disimpan dulu sebelum dimusnahkan.

Menurut Edmundo Mera, pejabat bidang pengendalian obat-obatan pada Kementerian Dalam Negeri Ekuador, narkoba yang tidak bisa disimpan biasanya akan dibakar.

Baca: Revaldo Pemain Sinetron Ada Apa Dengan Cinta Kembali Ditangkap untuk Ketiga Kalinya Karena Narkoba

Namun, Ekuador kini mempunyai cara jitu dalam menangani kokain sitaan, yakni menggunakannya sebagai material konstruksi.

Untuk melakukan hal itu, Ekuador menggunakan metode yang dikenal sebagai metode enkapsulasi. Metode ini didudukung oleh UNDOC, lembaga PBB yang mengurusi penyalaghunaan narkoba.

Pertama-tama batangan kokain dan limbah dihancurkan dengan mesin industri di tempat pengolahan limbah. Kemudian, kokain dicampurkan dengan semen, pasir, dan air untuk membuat beton.

Baca: Mengenal Kombes YBK alias Yulius Bambang Karyanto, Tertangkap Karena Narkoba Bareng Wanita di Hotel

"Fokus kami adalah melakukan proses ini (enkapsulasi) dan kami melakukannya secara besar-besaran, mungkin karena putus asa untuk membuat kebaikan dalam penghancuran narkoba," kata Mera.

Tiap pekan ada ratusan batang kokain dan pasta koka yang disita di seluruh Ekuador. Dua benda itu dikirimkan ke pabrik pengolahan limbah yang berada di pinggir Ibu Kota Quito.

Teknisi mengatakan kokain dan pasta koka kemudian dihancurkan bersama dengan gelas, obat-obatan yang sudah kedaluwarsa, dan bahkan limbah minyak. Selanjutnya, material hasil penghancuran itu dicampur dengan bahan lainnya untuk membuat bubur semen yang nantinya menjadi beton.

Pihak berwenang di Ekuador menggunakan beton ini untuk menutup lubang sedalam 15 meter di pabrik pengolahan limbah. Di bekas lubang itu akan didirikan gudang.

Menurut teknisi pabrik itu, ada 350 ton kokain dan pasta koka yang digunakan untuk menutup lubang itu.

Baca: Ditangkap atas Tuduhan Penyalahgunaan Narkoba, Don Spike Minta Maaf

Hingga kini belum ada rencana menggunakan "semen kokain" itu untuk proyek infrastruktur lainnya.

Menurut Direktur Penyelidikan Antinarkoba Ekuador, Pablo Ramirez, diperlukan waktu 12 jam untuk membakar satu ton kokain. Namun, hanya diperlukan waktu 3 jam untuk mengubah kokain menjadi bahan bangunan (proses enkapsulasi).

"Prosedur ini lebih murah, memerlukan waktu lebih sedikit, dan tidak berdampak terhadap lingkungan," kata Ramirez.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang narkoba di sini.

 

 

 

 

 

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer