Hal in lantaran eks Wali Kota Solo ini berani mengkritik kebijakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
FX Hadi Rudyatmo mengkritik keras terkatin naiknya harga pajak bumi dan bangunan ( PBB) yang ugal-ugalan.
Lantas siapa FX Hadi Rudyatmo sebenarnya ?
Inilah informasi yang perlu kamu ketahui terkait sosok FX Hadi Rudyatmo yang dirangkum dari berbagai sumber.
Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo lahir pada 13 Februari 1960.
Baca: Risma Ditunjuk Jadi Menteri Sosial, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo: Itu Pilihan Beliau
Baca: Disinggung soal Ijazah Palsu, Gibran : Tanya ke Kampusku di Singapura Sana
FX Hadi Rudyatmo merupakan seorang politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta periode 2012–2015.
Ia juga terpilih kembali untuk periode 2016–2021.
FX Hadi Rudyatmo adalah politikus yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP).
Hingga 2011, FX Hadi Rudyatmo juga tercatat sebagai Ketua Umum klub sepak bola lokal Persis Solo dan Ketua Pengurus Cabang PSSI di Surakarta.
FX Hadi Rudyatmo pernah bekerja di perusahaan pabrik obat dan makanan Konimex pada 1979-2002.
Selain itu, ia juga aktif di beberapa organisasi.
FX Hadi Rudyatmo terpilih menjadi Wakil Wali Kota Surakarta dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2012.
Dari kedua periode tersebut, ia berpasangan dengan Joko Widodo.
Pada tahun 2012, Joko Widodo maju dan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dengan demikian, FX Hadi Rudyatmo maju sebagai Wali Kota Solo.
Pada Pilkada Surakarta 2015, FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo maju sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2016-2021.
Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan.
Lawannya adalah Anung Indro Susanto dan Muhammad Fajri yang diusung PKS, PAN, Gerindra, dan Demokrat.
Dalam Pilkada tersebut, FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo sukses terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta.
FX Hadi Rudyatmo memiliki istri yang bernama Elisabeth Endang Prasetyaningsih.
Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai lima orang anak, yaitu Chatarina Reny Endryastutik, Andreas Rheo Yuliana Fernandez, Cornelius Ferdiman Ridma Hiersa, Matheus Rizky Bayu Himawan, dan Florentina Renatha Keysa Aurelia Permatasari.
FX Rudyatmo dikenal gemar berolahraga.
Baca: Respons PDI Soal Kesiapan Gibran Rakabuming Raka Maju Jadi Cagub 2024
Baca: Pernah Sebut Ganjar The Next Jokowi, GP Mania Kini Tuding Tak Punya Nyali : Kami Salah Menilai
Di beberapa kesempatan ia kerap kali mengajak seluruh ASN untuk bersepeda di setiap Jumat pagi.
Kegiatan tersebut ia namakan Mider Praja, berkeliling kota setiap Jumat pagi dilanjutkan dengan pelaksanaan program kerja kedinasan.
Selain itu, ia juga hobi memanah, joging, hingga sepak bola.
Sebagai pemimpin Kota Solo, ia juga terkenal dekat dengan masyarakatnya.
Tak jarang ia melakukan 'blusukan' seperti yang dilakukan Jokowi untuk mengetahui masalah dan menyelesaikannya saat itu juga.
Hal terbaru, Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengkritik kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka.
Kritikan keras terlontar terutama lantaran kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ugal-ugalan di mana proses penetapannya tidak melibatkan DPRD Solo.
"Tidak pernah dilakukan. Dengan partai, dengan legislatif tidak ada komunikasi," terangnya kepada TribunSolo.com ditemui di kediamannya Pucangsawit, Kota Solo, Kamis (9/2/2023).
Selain itu kata Ketua DPC PDIP Solo, sebagai petugas partai, Gibran harusnya merepresentasikan aspirasi dari partai.
Saat kebijakannya tidak berpihak pada rakyat, maka keberpihakan PDIP juga dipertanyakan.
"Rakyat itu tahunya bahwa kebijakan pemerintah itu berasal dari kebijakan politik partai. Kebijakan politik partai dirumuskan dari rumusan anak ranting, ranting, PAC, DPC," jelasnya.
Menurut FX Rudy sapaan akrabnya, kebijakan yang diputuskan kepala daerah merupakan hasil dari penjaringan aspirasi partai.
"Setelah menjadi kebijakan, kita punya petugas Wali Kota dan Wakil Wali Kota kita kirim ke sana menjadi kebijakan pemerintah. Dikira begitu ya repot, PDIP hancur," ungkapnya.
Meski hasil DPRD Kota Solo dan Wali Kota Solo kemudian sepakat untuk membatalkan kenaikan PBB.
Harusnya kata dia, mencari potensi lain untuk mengejar target PAD.
"Jangan memunggungi rakyat itu pesan saya. Kedua habis masa pandemi jangan memberikan pada rakyat dulu. Percepatan boleh tapi ojo naikkan itu dulu," lanjut dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TRIBUN SOLO dengan judul Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy Kritik Keras Cara Gibran Bikin Kebijakan : Naikkan PBB Tak Komunikasi