"Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinan Anda, pemerintah Suriah dan rakyatnya akan mengatasi kerusakan akibat gempa secepat mungkin dan kehidupan orang-orang yang terkena dampak akan stabil," kata Kim dalam pesan suara kepada al-Assad pada hari Selasa, menurut media pemerintah.
Sementara itu, Korea Selatan mengatakan akan menawarkan $5 juta dalam bantuan kemanusiaan darurat ke Turki, dan mengirim 110 pekerja untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatannya seperti dilansir dari BBC.com.
Pasokan medis juga akan dikirimkan, kata juru bicara kementerian luar negeri pada hari Selasa.
Sebelumnya telah diberitakan, Turki telah melaporkan setidaknya 5.894 kematian dan 34.810 korban luka akibat gempa bumi yang melanda wilayah tersebut seperti dikutip dari dari Washington Post.
Baca: Korban Tewas dalam Bencana Gempa Turki-Suriah Meningkat Hampir 8.000 Jiwa
Baca: Para Korban Gempa Turki-Suriah yang Terkubur di Puing-puing Bangunan Minta Bantuan Lewat Medsos
Di bagian Suriah yang dikuasai pemerintah, setidaknya 812 orang tewas dan 1.449 terluka, menurut media pemerintah.
Pekerja pertahanan sipil di barat laut yang dikuasai pemberontak melaporkan lebih dari 1.220 kematian dan 2.600 cedera.
Menurut PBB, orang-orang di barat laut Suriah sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Lebih dari 3 juta pengungsi Suriah di Turki tinggal di daerah yang hancur akibat gempa.
Korban tewas akibat dua gempa bumi besar dan puluhan gempa susulan telah meningkat menjadi hampir 8.000 di Turki dan Suriah, kata para pejabat, sementara tim penyelamat terus menyisir puing-puing untuk mencari korban selamat dalam suhu beku.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, mengatakan kepada wartawan Rabu pagi bahwa 5.894 orang tewas dan 34.810 terluka.
Sementara itu, menurut media pemerintah, di bagian Suriah yang dikuasai pemerintah, setidaknya 812 orang tewas dan 1.449 terluka.
Di barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, pekerja pertahanan sipil melaporkan lebih dari 1.220 kematian dan lebih dari 2.600 terluka, jumlah yang mereka katakan diperkirakan akan meningkat "secara signifikan" karena ratusan lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan.
“Kehilangan setiap warga negara sangat membuat kami sedih,” kata Oktay, menurut kantor berita Anadolu .
Wapres memperkirakan sebanyak 5.775 bangunan roboh.
Sekitar 8.000 orang telah ditarik dari reruntuhan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan dana bantuan kemanusiaan senilai $25 juta atau sekitar Rp 378 miliar untuk Turki dan Suriah yang diguncang gempa pada hari Senin, (6/2/2023).
Menurut juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dana itu dialokasikan untuk penyediakan bantuan darurat di daerah terdampak.
Baca: 20 Tahanan Melarikan Diri dari Penjara Usai Gempa Turki-Suriah, Sebagian Besar Anggota ISIS
Baca: Gempa Bumi 7,8 SR Guncang Turki dan Suriah, Tewaskan Lebih dari 2000 Orang
"Tim asesmen dan koordinasi bencana PBB kini di Adana dan bergerak ke Gaziantep besok untuk membantu tim SAR Turki," kata Dujarric dikutip dari Anadolu Agency, (8/2/2023).
"Mereka yang terdampak bencana itu termasuk ribuan pengungsi dari Suriah dan masyarakat yang dengan murah hati telah menampung mereka selama hampir 12 tahun."
Menurut Dujarric, terdapat 1,7 juta pengungsi Suriah di antara 15 juta warga yang tinggal di 10 provinsi di Turki yang terdampak oleh gempa.
"Kita akan melakukan apa pun yang diinginkan oleh pemerintah Turki dan berusaha membantu sebisa mungkin."
Dia juga berujar bahwa jalan dari Turki ke Suriah barat laut telah rusak. Hal itu menganggu aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak gempa yang dikuasai oleh pihak pemberontak.
Gempa pada hari Senin itu diyakini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Turki sejak tahun 1939. Pada tahun tersebut muncul gempa dengan magnitudo yang sama. Namun, jumlah korban tewas mencapai 30.000 orang.
Dalam 25 tahun terakhir, sudah ada tujuh gempa bermagnitudo 7,0 atau lebih yang mengguncang Turki. Namun, kerusakan yang ditimbulkan tidak separah gempa pada hari Senin.