Hal ini dikarenakan Hevearita Gunaryanti Rahayu menjadi Wali Kota perempuan pertama Semarang.
Lantas siapa Hevearita Gunaryanti Rahayu sebenarnya ?
Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait sosok Hevearita Gunaryanti Rahayu yang dihimpun dari berbagai sumber:
Hevearita Gunaryanti Rahayu juga biasa dipanggil Ita.
Perempuan berusia 56 tahun ini lahir di Semarang pada 4 Mei 1966.
Baca: Aksi Random Wali Kota Solo yang Kalungkan Botol Mixue, Gibran: Jajan, Bar Diombe
Baca: Hary Tanoesoedibjo Mundur dari Posisi Dirut MNC Digital, Ini Alasannya
Ita merupakan istri dari Alwin Basri yang saat ini menjadi anggota DPRD Jateng dari Fraksi PDIP yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D.
Hevearita Gunaryanti Rahayu sejak SD sampai jenjang SMA dihabiskan di Semarang.
Setelah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Semarang dia melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Ita lalu melanjutkan program magister di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro.
Saat ini, Hevearita Gunaryanti Rahayu pun sedang menempuh program doktor mengambil administrasi publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro.
Dulu Ita bekerja di dunia perbankan swasta sebelum terjun ke dunia politik.
Hevearita Gunaryanti Rahayu juga sempat menjadi Direktur Utama di BUMD Provinsi Jawa Tengah yakni PT Sarana Patra.
Saat hampir habis masa jabatannya di BUMD, Ita ditawari oleh suaminya untuk menjadi Wakil Wali Kota Semarang.
Karier politiknya juga mulai sejak dirinya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang periode 2016-2021.
Pada Pilwakot Semarang 2015, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendampingi Hendrar Prihadi.
Pasangan ini sukses memenangkan pesta demokrasi diusung oleh tiga partai yakni PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
Ita kembali mendampingi dengan Hendrar Prihadi dan menjadi calon tunggal pada Pilwakot Semarang 2020.
Mereka diusung oleh seluruh partai parlemen yaitu PDIP, Partai Golkar, PKB, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, PAN, Partai NasDem dan PSI.
Kemudian, lima partai non parlemen juga menyatakan dukungan, yaitu PKPI, Partai Hanura, Partai Berkarya, PBB dan PPP.