Harry mengklaim tindakan pembunuhan itu terjadi ketika dia bertugas sebagai kopilot penembak di helikopter Apache tahun 2012—2013.
Dalam tulisannya, dia tidak merasa puas ataupun malu atas tindakan itu. Dia juga menganggap lawannya di Afganistan sebagai "bidak catur".
"Penjahat dilenyapkan sebelum mereka bisa membunuh orang baik," tulis Harry dalam Spare, dikutip dari Associated Press.
Harry sebelumnya sudah pernah menceritakan pengalaman perangnya pada penghujung tur yang digelarnya tahun 2013 silam. Kala itu dia berkata, "Jika ada orang yang berusaha melakukan hal buruk kepada rekan kami, maka kami akan mengeluarkan mereka dari permainan."
Baca: Respons Keluarga Kerajaan Inggris Atas Kelahiran Anak Kedua Meghan Markle dan Pangeran Harry
Pernyataan Harry yang menyamakan anggota Taliban dengan bidak catur itu memicu kemarahan Taliban sekaligus keprihatinan para veteran perang Inggis.
"Tuan Harry. Orang-orang yang Anda bunuh bukanlah bidak catur, mereka manusia. Mereka punya keluarga yang menunggu mereka pulang," kata anggota Taliban bernama Anas Haqqani melalui Twitter, (6/1/2023).
Baca: Demi Pangeran Harry, Ratu Elizabeth II Larang Seragam Militer di Pemakaman Pangeran Philip
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Afganistan menganggap pernyataan Harry sebagai "miniatur trauma yang dialami oleh warga Afganistan di bawah pasukan pendudukan yang membunuh orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apa pun".
Di sisi lain, beberapa veteran dan pemimpin militer di Inggris mengatakan tindakan Harry mengungkapkan jumlah orang yang dibunuhnya itu menyalahi aturan dalam kemiliteran.
Jumlah orang yang dibunuh Harry pun dipertanyakan. Namun, Harry mengaku mendapatkan jumlah itu setelah meninjau video rekaman misinya dan mengatakan teknologi saat ini sudah bisa memastikan berapa orang telah dia bunuh.
Sejumlah orang mengklaim pernyataan Harry bisa meningkatkan risiko terhadap dia dan pasukan Inggris di seluruh dunia.
"Saya pikir bukanlah hal bijak baginya untuk mengatakan [jumlah] itu dengan keras," kata veteran Angkatan Laut Inggris bernama Ben McBean yang sudah mengenal Harry di dunia militer.
"Punggungnya sudah menjadi target, lebih daripada siapa pun."
Baca: Pangeran Harry dan Meghan Markle Dikaruniai Bayi Perempuan, Dinamai Seperti Putri Diana
Puluhan ribu tentara Inggris ditugaskan di Afganistan sejak tahun 2001 hingga 2014. Diperkirakan ada lebih dari 450 tentara Inggris yang tewas di sana.
Harry sendiri berkarier di Angkatan Darat Inggris selama satu dasawarsa. Dia dua kali bertugas di Afganistan.
Dia menyebut masa tugasnya sebagai tentara adalah masa paling bahagia dalam dalam hidupnya. Ini karena, menurut Harry, masa itu membuatnya menjadi "salah satu dari mereka", dan bukannya menjadi seorang pangeran.
Baca berita lain tentang Inggris di sini.