Terkena Serangan Rudal Ukraina, Rusia Salahkan Tentara yang Gunakan Ponsel

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluncur roket BM-21 Grad milik Ukraina meluncurkan roket ke arah pasukan Rusia di Donbas, 10 April 2022.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah serangan rudal Ukraina, Kementerian Pertahanan (Kemenhan Rusia) menyalahkan tentaranya yang menggunakan ponsel secara ilegal, (4/1/2023).

Dalam serangan itu terdapat 89 tentara Rusia yang tewas. Sebelumnya, Rusia mengklaim korban tewas mencapai 63 personel.

Pernyataan Kemenhan itu keluar di tengah munculnya tudingan bahwa pasukan Rusia "bertempur setengah hati" di negara Ukraina.

Sejumlah warga Rusia juga marah atas keberhasilan serangan Ukraina. Kemarahan itu umumnya ditujukan kepada para pemimpin militer.

Serangan itu dilaporkan mengenai barak militer milik Rusia yang berada di Makiivka, Donetsk, Ukraina timur. Ada empat rudal yang digunakan Ukraina.

Baca: Bertuliskan Selamat Tahun Baru, Drone Kamikaze Rusia Serang Ukraina

Rusia sudah menyelidiki serangan itu. Menurut Kemenhan, penyebab utama serangan itu berhasil dilancarkan Ukraina ialah penggunaan ponsel secara ilegal oleh tentara Rusia.

"Faktor ini memungkinkan musuh melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara untuk melakukan serangan rudal," demikian kata Kemenhan Rusia dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters.

Baca: Zelenskiy: Rusia Kobarkan Perang agar Putin Bisa Berkuasa Seumur Hidup

Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksiy belum buka suara tentang serangan itu. Namun, Zelenskiy berujar Rusia akan meningkatkan serangannya.

"Kita tidak ragu bahwa para pemimpin di Rusia saat ini akan melemparkan apa pun yang masih tersisa dan setiap orang bisa mereka kumpulkan untuk membalikkan situasi dalam perang ini dan setidaknya menunda kekalahan mereka," kata Zelenksiy dalam pesan videonya.

"Kita harus menghalangi rencanan Rusia. Kita bersiap untuk ini. Para teroris harus kalah. Upaya apa pun dalam serangan baru mereka harus digagalkan.

Militer Ukraina sebelumnya mengaku telah melancarakan serangan yang menimbulkan kerusakan peralatan tempur Rusia dan kemungkinan turut menewaskan personel di dekat Makiivka. Namun, Ukraina tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca: Putin Larang Ekspor Minyak Rusia ke Negara yang Terapkan Pagu Harga

Beberapa blogger dan pejabat Rusia di Makiivka menyebut korban tewas dalam serangan itu mencapai ratusan. Akan tetapi, ada yang mengatakan jumlah itu dilebih-lebihkan.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington telah membaca laporan tentang serangan Ukraina di barak militer Rusia. Disebutkan bahwa barak itu menjadi gudang amunisi dan ada banyak korban tewas di sana.

"Kami juga membaca laporan bahwa banyak dari tentara ini adalah tentara yang baru saja direkrut," kata juru bicara itu.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini.

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer