Hal ini lantaran pengusaha asal Singapura ini berhasil menduduki posisi sebagai orang paling kaya di Indonesia tahun 2022.
Lantas siapa Low Tuck Kwong sebenarnya?
Berikut Tribunnewswiki rangkum informasi terkait sosok Low Tuck Kwong dilansir dari berbagai sumber:
Low Tuck Kwong merupakan pebisnis asal Singapura yang telah menjadi Warga Negara Indonesia ( WNI).
Pemilik perusahaan tambang batu bara Bayan Resources ini lahir 17 April 1948 di Singapura.
Low Tuck Kwong mengubah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia ( WNI) pada 1992 silam.
Baca: Low Tuck Kwong Berhasil Geser Duo Hartono Sebagai Orang Paling Kaya di Indonesia Tahun 2022
Baca: Inilah Daftar 15 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2020 Menurut Forbes, Budi Hartono Posisi Pertama
Pria 74 tahun ini diketahui pernag bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo.
Pada 1973, Low Tuck Kwong mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia ( JSI).
Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi.
JSI kemudian lalu pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.
Selanjutnya di tahun 1988, JSI berekspansi ke bisnis penambangan batubara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.
Kemudian Low Tuck Kwong membeli tambang batu bara melalui PT Gunungbayan Pratamacoal pada 1997.
Menurut biografi singkat Low Tuck Kwong yang dilansir Forbes dikatakan pria kelahiran Singapura ini membeli tambang batu bara pertamanya usai 5 tahun menjadi WNI.
Pada tahun 1972, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia, dan
Pada tahun 1997, ia membeli tambang batubara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal.
Pada tahun 1998, melalui PT. Dermaga Perkasapratama, ia juga mengoperasikan sebuah terminal batubara di Balikpapan.
Melalui bisnis pertambangan batubaranya (Bayan Resources), Low Tuck Kwong berhasil menjadi orang terkaya ke-30 di Indonesia (versi majalah Forbes).
Low Tuck Kwong yang saat ini berhasil menjadi orang paling kaya di Indonesia tahun 2022.
Di usia 74 tahun, Low Tuck Kwong mempunyai harta kekayaan sekitar Rp 393 triliun.
Pada 2004, Low Tuck Kwong mengonsolidasikan aset dan mendirikan Bayan Resources.
Bayan Resources yang saat itu adalah perusahaan tambang batu bara terbesar kedelapan di Indonesia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008.
Low Tuck Kwong mengklaim dirinya sangat beruntung.
Apalagi saat dia menggeluti bisnis konstruksi pada 1973.
Low Tuck Kwong yang masih 25 tahun, namun sudah berhasil memperoleh proyek pertamanya.
Proyek tersebut adalah melakukan pekerjaan dasar untuk pabrik es krim di Ancol, pesisir Jakarta.
Low Tuck Kwong mendapat terobosan besar ketika menjalankan pekerjaannya.
Baca: Gara-gara Virus Corona, Harta Kekayaan Bos Djarum Budi Hartono Lenyap Rp 71,3 Triliun
Baca: 10 Anak Muda Terkaya di Dunia, Urutan Pertama Dapat Warisan Saham dari Ayahnya saat Berusia 14 Tahun
Kemudian dia bertemu dengan Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, pendiri Grup Salim.
Liem merupakan pemilik pabrik tepung terigu Bogasari di dekat pabrik es krim.
Hal tersebut membuat Low Tuck Kwong bekerja dengan Liem dan Anthoni Salim, putra bungsunya.
Low Tuck Kwong pyun dikenal sebagai seorang penyayang binatang.
Ia mempunyai kebun binatang di Kalimantan dengan puluhan hewan.
Hewan-hewan tersebut termasuk owa, beruang madu, dan burung merak. Ia pun merehabilitasi orangutan untuk reintroduksi ke alam liar.
Posisi orang terkaya di Indonesia kini diduduki oleh Low Tuck Kwong.
Sebelumnya peringkat pertama orang terkaya Indonesia diduduki oleh Budi Hartono dan Michael Hartono selama bertahun-tahun.
Kekayaan Low Tuck Kwong mencapai 25,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 393,12 triliun (asumsi kurs Rp 15.600 per dollar AS) per hari Minggu (25/12/2022).
Data tersebut didapat dari data Real Time Forbes Billionaires List.
Kekayaan Low Tuck Kwong berhasil melampaui duo Hartono tersebut.
Menurut Forbes kekayaan Budi Hartono sebesar 22,1 miliar dollar AS atau setara Rp 344,76 triliun.
Sementara Michael Hartono mencapai angka 21,3 miliar dollar AS atau setara Rp 332,28 triliun.
Pria yang mempunyai julukan raja batu bara ini mencatatkan kekayaan sebesar 3,7 miliar dollar AS atau setara Rp 57,72 triliun di awal tahun 2022.
Kenaikan kekayaannya sejalan dengan naiknya harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan mliknya.
Perlu diketahui Low Tuck Kwong adalah pemegang saham mayoritas BYAN
Low Tuck Kwong memegang 2,03 miliar atau setara 60,93 persen saham BYAN, berdasar pada data RTI.
Harga saham emiten batu bara itu sudah melonjak naik sekitar 608,97 persen secara year to date ke posisi Rp 18.575 per saham hingga Jumat (26/12022) kemarin.
Lonjakan harga saham BYAN ini juga disebabkan oleh adanya aksi stock split yang dilakukan perusahaan pada awal Desember lalu.
Harga saham BYAN terus menanjak semenjak perusahaan tersebut memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10.
Perlu diketahui juga, pria 74 tahun ini juga pengendali Singapura Metis Energy, sebuah perusahaan energi terbarukan.
Dulunya perusahaan tersebut dikenal dengan nama Manhattan Resources.
Low Tuck Kwong mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menyambungkan Singapura, Indonesia, juga Malaysia.