Dia disambut hangat Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara AS Jill Biden. Zelenskiy dan Biden kemudian berbincang di Oval Office. Di sana Zelenskiy memberikan medali kepahlawan kepada Biden.
Biden berujar bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha memanfaatkan momen musim dingin dalam serangan brutalnya ke Ukraina.
"Susah dipercaya, sudah 300 hari (kita) melewati ini, dan Putin telah melancarkan serangan brutal terhadap hak warga Ukraina untuk eksis sebagai sebuah bangsa, dan serangan terhadap warga Ukraina yang tak berdosa tanpa alasan lain kecuali untuk mengintimidasi," kata Biden dikutip dari United Press International.
Dalam kesempatan itu Zelenskiy berbincang dengan Biden menggunakan bahasa Inggris. Menurut dia, bisa berkunjung ke Gedung Putih adalah "kehormatan besar". Selain itu, dia menyebut bantuan AS membuat Ukraina bisa mempertahankan diri dari serangan Rusia.
"Seluruh penghargaan dari saya, dari hati saya, dari hati seluruh rakyat Ukraina," kata dia kepada Biden.
Baca: Intelijen Ukraina: Putin Tiga Kali Tunda Invasi Rusia ke Ukraina
Pejabat AS mengatakan kedatangan Zelenskiy ke Gedung Putih akan menegaskan komitmen AS terhadap Ukraina yang kini berjuang melawan pasukan Putin.
"Rusia memperkirakan bahwa perang ini bakal cepat selesai, bahwa mereka akan berada di Kiev dan menguasai negara itu dalam beberapa hari. Namun, di sinilah kita 300 hari kemudian, dan Ukraina bertahan, Kiev bertahan, warga Ukraina bertahan," kata pejabat senior di Gedung Putih, (20/12/2022), kepada wartawan.
Baca: Ukraina Mengklaim Temukan Ruang Penyiksaan Anak di Kherson
Sebelum Zelenskiy melawat AS, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengumumkan bantuan tambahan senilai $1 miliar untuk Ukraina. Bantuan itu untuk memperkuat pertahanan udara dan kemampuan tempur Ukraina.
Menurut Blinkn, Departemen Pertahanan AS akan memberikan bantuan tambahan lainnya senilai $850 juta kepada progam Bantuan Keamanan AS untuk Ukraina. Dengan demikian, AS mengumumkan paket bantuan baru senilai $1,85 miliar atau Rp28,7 triliun.
"Selama 300 hari terakhir, Kremlin telah berusaha dan gagal melenyapkan Ukraina dari peta. Kini Rusia berusaha memanfaatkan musim dingin sebagai senjata dengan membuat keluarga (Ukraina) kedingin dan kelaparan di rumah mereka," kata Blinken menjelaskan.
"Sebagai balasannya, Presiden Biden pada hari ini akan mengumumkan bahwa Amerika Serikat memberikan senjata militer tambahan yang penting dan baru untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan Rusia yang brutal dan tak berdasar."
Paket bantuan senjata itu termasuk sistem rudal Patriot, senjata canggih yang belum sempat dikirim AS ke Ukraina. Pejabat AS mengatakan rudal itu akan menjadi "aset penting" dalam mempertahankan infrastruktur sipil di Ukraina.
Baca: Tentang Kemungkinan Penggunaan Nuklir di Ukraina, Putin: Kami Belum Gila
Baca berita lain tentang Ukraina di sini.