Segera Terbitkan Keppres Pencabutan PPKM, Jokowi Nantikan Kajian Kemenkes Tuntas Pekan Ini

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo masih menanti seluruh kementerian dan lembaga terkait menyerahkan kajian untuk penghentian kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kajian tersebut akan diberikan kepadanya pekan ini.

"Jadi kembali ke PSBB, PPKM itu masih saya masih menunggu seluruh kajian kalkulasi dari Pak Menko maupun dari Kementerian Kesehatan," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (21/12/2022), dikutip dari Kompas.com.

"Dan saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya. Sehingga bisa saya siapkan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai penghentian PPKM. Kita harapkan segera sudah saya dapatkan dalam minggu-minggu ini," lanjutnya.

Pada Rabu pagi Presiden Jokowi mengatakan, ada kemungkinan pemerintah akan memberhentikan kebijakan PPKM yang saat ini berlaku di seluruh Indonesia, pada akhir tahun ini.

Hal tersebut berdasarkan situasi pandemi di Tanah Air yang saat ini terus membaik.

Sebagai informasi, kasus harian Covid-19 pada Selasa (20/12/2022) berada di angka 1.200-an.

"Hari ini, kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Indonesia Economic Outlook 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Ilustrasi Covid-19 (Freepik)

Jokowi menjelaskan perjalanan naik turunnya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia selama kurang lebih tiga tahun ini.

Saat varian Delta masuk, kasus harian di Indonesia mencapai 56.000 kasus.

"Saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk (melakukan) lockdown termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," kata Jokowi.

Baca: Waspada, Menkes Budi Gunadi Prediksi Puncak Kasus Covid-19 di Indonesia Terjadi di Desember

Kemudian, muncul varian Omicron yang saat puncaknya kasus harian mencapai 64.000 kasus.

"Kita ingat saat itu alat pelindung diri (APD) kurang, oksigen enggak ada, pasien numpuk di rumah sakit. Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup tidak geragapan, sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik," lanjutnya.

"Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya. Oleh sebab itu kemampuan domestik kita harus terus kita garap," tegas Jokowi.

Pada Selasa, pemerintah mengumumkan penambahan kasus harian Covid-19 sebanyak 1.297 dalam sehari.

Maka, total kasus Covid-19 di Indonesia hingga kini mencapai 6.711.703 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer