Argentina berhasil mengalahkan Prancis melalui adu penalti setelah babak perpanjangan waktu. Sebelum adu penalti dimulai, masing-masing telah menyarangkan tiga gol sehingga skor menjadi 3-3.
Kemenangan itu mewujudkan cita-cita megabintang Argentina, Lionel Messi, untuk mengangkat trofi yang sudah lama diidam-idamkannya. Tak hanya itu, Messi juga terpilih menjadi pemain terbaik pada Piala Dunia 2020.
Dalam laga final itu Messi berhasil mencetak dua gol, salah satunya melalui titik putih. Adapun satu gol lain milik Argentina diperoleh melalui sepakan Angel Di Maria.
Keberhasilan Messi dan kawan-kawannya dirayakan dengan sangat meriah di tanah air mereka.
"Saya susah mempercayainya. Pertandingan itu sulit, tetapi kita berhasil, terima kasih kepada Messi," kata Santiago, 13, warga Buenos Aires yang merayakan kemenangan itu bersama keluarganya, dikutip dari News Sky.
Baca: Antar Argentina Jadi Juara, Messi: Tuhan Berikan Hadiah Itu kepada Saya
Warga kota itu berama-ramai membawa bendera, memakai topi, serta mengenakan seragam timnas Argentina berwarna biru-putih. Mereka berkumpul di jalanan di pusat kota dan tempat lainnya.
Baca: Bola Piala Dunia 2022 Qatar - Al Hilm
"Itu kebahagiaan yang amat besar setelah banyak ketegangan," kata Nicolas Piry, 46, warga kota itu yang berprofesi sebagai pengacara.
"Kerukunan di antara tim, dipimpin oleh pemimpin yang bermain pada level yang membuatnya menjadi pemain terbaik di dunia, dan kondisi para pemain yang pada umumnya membuat kita mencapai keberhasilan yang layak ini. Ayo Argentina!," kata Piry menambahkan.
Argentina berhasil menang dengan jalan yang lumayan sulit lantaran Prancis beberapa kali menyamakan kedudukan.
"Itu pertandingan yang luar biasa, terkada menyulitkan," kata Diego Aburgeily, salah satu warga Buenos Aires.
"Tim ini membuat orang-orang jatuh cinta kepada mereka untuk pertama kalinya dalam dasawarsa ini."
Baca: Rayakan Kekalahan dari AS di Piala Dunia Qatar, Warga Iran Ditembak Mati Aparat
Luapan kegembiraan turut terlihat pada suporter Argentina yang menyaksikan pertandingan di Stadion Lusail.
"Bagi orang-orang yang segenerasi saya, ini mungkin salah satu hal terhebat yang pernah kami lalui," kata seorang suporter Argentina.
"Saya sempat mengira saya meninggal dalam sesaat, jantung saya berhenti selama semenit. Itu adalah pertandingan hingga menit penghabisan."
Di sisi lain, pemandangan yang sangat berbeda terlihat di Paris, Prancis. Warga di sana sedih lantaran mimpi menjadi juara dunia dua kali secara berturut-turut telah pupus.
Baca: Qatar: Diperkirakan 400—500 Pekerja Migran Tewas dalam Proyek Piala Dunia
Baca berita lain tentang Piala Dunia di sini.