Pedagang Senjata Viktor Bout Sebut Barat Ingin Hancurkan Rusia

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viktor Bout, pedagang senjata asal Rusia, sedang menelepon keluarganya ketika dia dalam perjalanan ke Moskwa setelah dibebaskan, (8/12/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pedagang senjata bernama Viktor Bout mengklaim Barat ingin menghancurkan dan memecah belah Rusia.

Hal itu disampaikan Bout setelah dia bebas dari penjara Amerika Serikat (AS). Bout bebas setelah ditukar dengan Brittney Griner, atlet basket AS yang ditahan Rusia.

"Barat percaya bahwa mereka belum melenyapkan kita tahun 1990, ketika Uni Soviet mulai terpecah. Mereka berpikir bisa menghancurkan kita lagi dan memecah belah Rusia," kata dia kepada Russia Today, dikutip dari Newsweek, (10/12/2022).

Bout yang dijuluki "pedagang maut" dibebaskan pada hari Kamis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Mantan perwira militer berusia 55 tahun itu sebelumnya divonis penjara selama 25 tahun.

Dia didakwa berkonspirasi untuk membunuh warga dan pejabat AS, menjual senjata senilai jutaan dolar kepada Pasukan Revolusioner Kolombia, dan mendukung organisasi teroris.

Baca: Di TV Rusia, Pakar Politik Sebut Zelenskiy Antikristus dan Setan Kecil

Ketika dipenjara, Bout mengaku tidak melihat adanya "Russophobia" atau sentimen anti-Rusia. Menurut dia, rekan sesama tahanan di sana bersimpati kepada Rusia.

Bout tetap mengaku tak bersalah atas tudingan yang diarahkan kepadanya. Dia mengklaim sebagai pebisnis yang bekerja di sebuah bandara internasional.

Baca: Politikus Rusia Ingin Gunakan Anjing dalam Misi Bom Bunuh Diri di Ukraina

Pedagang senjata itu ditangkap di Thailand tahun 2008 setelah ada operasi yang digelar oleh Badan Narkotika AS.

Saat itu Eric John, Duta Besar AS untuk Thailand, meminta Bout diekstradisi ke AS. Pengadilan Tinggi Thailand memerintahkan ekstradisi ini.

Rusia mengutuk penahanan terhadap Bout dan meminta dia dibebaskan. Menurut Rusia, penahanan Bout itu "tak berdasar". Rusia juga menuding AS memburu Bout karena alasan politik.

Kementerian Kehakiman AS menganggap sebagai salah satu pedagang senjata paling bengis di dunia. Dia terlibat dalam pengiriman senjata di daerah konflik, dari Liberia hingga Sierra Leone dan Afganistan.

Bout mulai menjadi pedagang senjata tahun 1990-an. Saat itu dia dituding menjual senjata di daerah-daerah konflik.

Baca: 9 Bulan Invasi Rusia, Ukraina Kehilangan 13.000 Personel Militer

PBB pernah menuduh Bout bersekongkol dengan mantan Presiden Liberia, Charles Taylor, yang didakwa terlibat dalam kejahatan perang selama perang saudara di Sierra Leone.

"Bout adalah seorang pebisnis, penjual dan pengangkut senjata dan mineral yang mendukung rezim mantan Presiden Taylor dalam upaya untuk mendestabilisasi Sierra Leone dan mendapatkan akses ilegal terhadap berlian," demikian pernyataan dokumen PBB.

Pertukaran Bout dengan Griner merupakan pertukaran tahanan dilakukan AS untuk kedua kalinya sejak perang di Ukraina dimulai.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini.

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer