AS Perkirakan Tiongkok Punya 1.500 Hulu Ledak Nuklir Tahun 2035

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengadakan latihan militer di Pegunungan Pamir, Xinjiang, (4/1/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Kemenhan AS) memperkirakan Tiongkok bisa memiliki 1.500 hulu ledak nuklir tahun 2035.

Jumlah pertambahan hulu ledak nuklir Tiongkok bahkan lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh AS. Adapun tahun 2035 adalah tahun yang menjadi target Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) Tiongkok dalam menyelesaikan "modernisasi" pertahanan nasional.

Kini negara yang dipimpin Xi Jinping itu diduga memiliki 400 hulu ledak nuklir. Jumlah itu sudah melampaui perkiraan yang dibuat tahun 2020.

"Terlepas dari jumlah akhir senjata nuklir yang dibuat, Tiongkok kemungkinan akan terus mengklaimnya, seperti negara-negara bersenjata nuklir lainnya, mengikuti jumlah minimun senjata nuklir yang dibutuhkan untuk melindungi pertahanannya," demikian laporan dari Kemenhan AS, dikutip dari United Press International, (30/11/2022).

Laporan sepanjang 196 halaman itu memberikan rincian tentang ekonomi, militer, dan strategi energi serta tujuan Tiongkok. Secara keseluruhan, tujuan negara itu ialah "melakukan modernisasi negara Tiongkok secara besar-besaran" pada tahun 2049.

Baca: Korsel Minta Tiongkok Desak Korut untuk Hentikan Program Nuklirnya

AS meyakini Tiongkok menganggap AS sebagai rival dan halangan untuk menuju tujuannya.

Pada tahun 2021 TPR melakukan uji coba rudal balistik sebanyak 135 kali. TPR terus mengembangkan rudal balistik antarbenua yang ditenagai dengan bahan bakar padat.

Baca: Tiongkok Akan Luncurkan H-20, Pesawat Pengebom Siluman Tercanggihnya

Kini TPR memiliki pasukan angkatan udara terbesar ketiga di dunia. Jumlah pesawatnya mencapai 2.800 unit. Dari jumlah itu sebanyak 2.250 adalah pesawat tempur, termasuk pesawat pengebom.

"Angkatan Udara TPR dengan cepat mengejar angkatan udara Barat dan terus melakukan modernisasi dengan pengiriman pesawat yang dibuat dalam negeri dan beragam pesawat tanpa awak," demikian pernyataan dalam laporan itu.

Sementara itu, personel Angkatan Darat TPR mencapai 1 juta personel.

Tiongkok terlihat makin agresif dan ingin menyatukan kembali Taiwan dengan Tiongkok. Pada tahun 2021 Tiongkok mengambil kebijakan yang bertujuan untuk menekan ekonomi Taiwan. Negara itu juga melakukan latihan militer. Pesawat Tiongkok sering terbang dekat wilayah udara Taiwan.

Bulan Agustus lalu Ketua DPR AS Nancy Pelosi sempat melakukan kunjungan kontroversial ke Taiwan. Tiongkok kemudian menanggapinya dengan menggelar latihan perang dan menjatuhkan sejumlah sanksi. Sanksi tersebut termasuk pembatasan impor dan ekspor. Selain itu, negara Tirai Bambu itu turut menghalangi upaya Taiwan bergabung dengan organisasi-organisasi internasional.

Baca: Xi Jinping Kembali Terpilih, Tiongkok Menuju Era Totalitarianisme?

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Tiongkok di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer