Polisi Sebut Keluarga Meninggal di Kalideres Bukan Tewas Kelaparan, Sempat Jual Mobil Rp 160 Juta

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rumah ditemukannya empat jenazah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) malam.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penelusuran polisi terkait kematian satu keluarga di Kalideres bukan karena kelaparan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi juga menjelaskan hal tersebut.

Diketahui satu di antara korban baru saja mendapatkan uang sebesar Rp 160 juta usai menjual mobil Honda Brio B 2601 BRK milik keluarga itu yang sebelumnya disebut hilang.

Uang sebesar Rp 160 juta tersebut didapat Budiyanto Gunawan yang tak lain adalah adik Rudiyanto Gunawan (71).

Hengki juga menjelaskan soal harga mobil yang dijual sebesar Rp 160 juta.

Saat ini, mobil itu masih berada di pemilik yang membelinya di sebuah showroom di kawasan Jakarta Barat.

Sebelumnya diberitakan soal Pihak Polres Metro Jakarta Barat akhirnya bersuara terkait isu yang mencuat soal sekte yang dianut oleh keluarga yangn tewas di Kalideres.

Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi memberikan penegasan soal penemuan buku di tempat kejadian perkara.

Dijelaskan buku-buku tersebut tak ada hubungannya dengan sekte tertentu.

Avrilendi mengatakan buku-buku tersebut hanyalah buku biasa pada Selasa (15/11/2022), sepertyi dikutip dari Tribun Jakarta.

Pihak kepolisian sebelumnya juga mengamankan barang buktui di kamar mendiang selain buku.

"Kita sih secara garis besar hampir sebagian besar barang-barang yang ada di kamar, di ruangan kita keluarkan semua. Kita kumpulin dan data," kata Avrilendi.

Sebelumnya kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menyebut keluarga tersebut menganut sekte tertentu.

Bahkan kriminolog UI pada pada Sabtu (12/11/2022) mengatakan keluarga tersebut diduga punya kepercayaan apokaliptik atau kepercayaan soal akhir dunia.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," jelas Adrianus.

Tak ketinggalan Adrianus ikut menduga adanya unsur kesengajaan dalam kasus yang terjadi di Kalideres ini.

"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya R (71) dan istrinya RM (68), lalu anak mereka DF (42), dan ipar yakni BG (68) detemukan tewas di ruamh mereka di Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).

(TRIBUN JAKARTA/TRIBUNNEWSWIKI/Ka)

Sebagian artikel ini telah tayang di TRibun Jakarta dengan judul Keluarga Tewas Membusuk di Kalideres Hampir Pasti Bukan Kelaparan, Korban Baru Terima Rp 160 Juta



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer