JPU Tanya Adzan Romer Soal Ubah-ubah Keterangan, Romer: Takut Sama Bapak

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saksi Adzan Romer sebut Terdakwa Ferdy Sambo sempat mengaku rela kehilangan pangkat dan jabatan demi membela Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang dinilai telah melindungi keluarganya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jaksa penuntut umum ( JPU) menanyakan soal keterangan Adzan Romer , mantan ajudan Ferdy Sambo, soal keterangannya yang berubah-ubah.

Bahkan Adzan Romer juga mengakui sempat beberapa kali mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di penyidikan.

Adzan Romer mengaku takut dengan atasannya, Ferdy Sambo.

Hal tersebut ditanyakan JPU dan dijawab Romer dalam sidang kasus pembunuhan terhadap Brigadir J dengan terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf.

Persidangan tersebut digelar pada Rabu (9/11/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Jaksa mencecar Adzan Romer denngan pertanyaan-pertanyaan.

Baca: Adzan Romer Ngaku Takut Lihat Jenazah Brigadir J: Saya Melihat Semua Orang di Sini

Baca: ART dan Security Sambo Kena sindir Hakim Karena Jawab Pertanyaan Cepat: Kemarin Macam Sakit Gigi

Mulai dari keterangan yang berubah-ubah hingga ketakutan yang dirasa oleh Romer.

"Apa yang menyebabkan keterangan saudara berubah-ubah?" tanya jaksa, dikutip dari Kompas.

"Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," jawab Romer.

"Takut memberikan kejujuran, takut kepada siapa? Kita kan takut pada Tuhan, kita takut mati atau kita takut apa?" tanya jaksa.

"Takut sama bapak, Pak," ujar Romer.

Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, mengaku sempat todongkan senjata ke arah eks Kadiv Propam Polri itu setelah ia mendengar suara tembakan dari rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada hari kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). (Sumber: Tangkapan layar cuplikan video KOMPAS TV)

"Bapak siapa?" tanya jaksa.

"Pak Sambo," jawab Romer.

Jawaban Adzan Romer memancing jaksa untuk menanyakan lagi soal mengapa takut dengan Ferdy Sambo.

"Kenapa takut?" tanya jaksa lagi.

"Takut saja, Pak. Karena ini sudah ada yang meninggal," kata Romer.

Jaksa mulai menanyakan soal kondisi Ricky Rizal dan Kuat Maruf pada tanggl 8 Juli 2022 saat di lokasi pembunuhan Yosua di rumah dinas Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Di BAP saudara menjelaskan bahwa kondisi mereka dalam keadaan diam?" tanya jaksa.

"Betul," jawab Romer.

"Tidak kah saudara melihat adanya kegelisahan dari terdakwa RR dan KM?" tanya jaksa.

"Ketika saya tanya tidak dijawab," ujar mantan ajudan Ferdy Sambo ini.

"Tidak ada kepanikan?" kejar jaksa lagi.

"Iya, betul," jawab Romer.

Adzan Romer, mantan ajudan Ferdy Sambo berikan kesaksian soal dirinya takut melihat jenazah Brigadir J.

Romer bahkan memilih balik badan setelah melihat jenazah Brigadir J yang tertembak di rumah dinas eks Kadiv Propam itu.

Hakim sebelumnya bertanya posisi para terdakwa.

"Korban di mana?" tanya hakim, dikutip dari Kompas.

"Korban dekat tangga, jadi di sini ada tangga di situ korban," ujar Romer. Om Kuat dekat tangga tapi agak jauh Yang Mulua, di dekat kolam ikan yang ada di dalam rumah," jawab Romer.

"Lalu si Ricky?" tanya hakim lagi.

Baca: Jaksa Tanyakan Ada Tidaknya Pelecehan ke Susi, ART Sambo: Saya Tidak Tahu

Baca: ART dan Security Sambo Kena sindir Hakim Karena Jawab Pertanyaan Cepat: Kemarin Macam Sakit Gigi

"Saya dari dapur lalu ketemu Bang Ricky Yang Mulia. Saya tanya, 'ada apa?', tidak dijawab. Saya lihat jenazah di situ Yang Mulia, melihat almarhum tergeletak lalu saya maju. Saya awalnya bertanya kepada Richard, 'ada apa Chad?'" ujar Romer.

Romer juga menceritakan soal dirinya yang takut dan belum tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Tapi karena saya juga takut pak, jadi saya berubah haluan seperti ini pak (balik badan), jadi saya bisa melihat semua orang di sini pak, karena saya belum tahu di dalam terjadi apa," lanjut Romer.

Hakim kembali menanyakan soal sikap Kuat dan Bripka Ricky Rizal.

Mantan ajudan eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo bernama Adzan Romer untuk memperagakan posisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai tewas ditembak. Peragaan itu dilakukan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022). (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

"Ketika masuk apa yang dilakukan Ricky sama si Kuat?" tanya hakim.

"Berdiri saja," jawab Romer.

"Memperhatikan korban?" tanya hakim.

"Berdiri saja pak, pas saya masuk, saya tatapan dengan bang Ricky jadi saya sempat kontak, 'ada apa bang?' Seperti itu," jelas eks ajudan Ferdy Sambo ini.

Seperti yang diketahui Bripka Ricky Rizal dan Kuat ikut terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Sementara itu, berdasarkan dakwaan Brigadir J ditembak oleh Bharada E atas perintah yang diberikan oleh Ferdy Sambo.

(TRIBUNNEWSWIKI/Ka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer