Dia disebut menjadi polisi yang sempat membentak Bharada Eliezer saat menginterogasi cepat.
Namun, dia justru disentil oleh Ferdy Sambo agar tidak keras kepada Bharada E.
Berikut profil AKP Rifaizal Samual, mantan Kanit 1 Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Diketahui dari akun media sosial pribadinya, Samual lahir pada 30 Juli 1990.
Baca: Diminta Sambo agar Tak Keras saat Periksa Bharada E, AKP Samual: Siap Bisa Jenderal
Baca: Susi dan Kodir ART Ferdy Sambo Terancam Jadi Tersangka dalam Kasus Kematian Brigadir J
Rifaizal Samual adalah lulusan SMA Dwiwarna Boarding School di Jakarta pada Juni 2006.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas hukum Univesitas Padjajaran.
Setelah mendapat gelar sarjananya pada September 2008, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
Pria lulusan Akpol pada Juni 2003 ini memperoleh tugas pertamanya pada Februari 2018 di Sumatra Barat.
Ketika Rifaizal Samual begelar Iptu, dia pernah menduduki posisi sebagai Kasatlantas Polres Solok Kota.
Rifaizal Samual menerima jabatan kasatlantas Polres Solok Kota, pada 7 September 2017
Bahkan, dia pernah mendapatkan beasiswa Polri.
Pada 17 Agustus 2020 dia berhasil menyandang gelar magister ilmu administrasi di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia.
Lantas, Samual memperoleh kenaikan jabatan menjadi Ajun Komisaris Polisi pada 1 Juli 2021.
Dia juga berhasil berhasil menangangi beberapa kasus ketika dirinya bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Di antaranya pengungkapan ganja 1.370 ton jaringan Aceh-Medan-Jakarta pada 11 Oktober 2021 dan pengungkapan kasus yang sempat viral yakni kasus penistaan agama yang dilakukan Holywings.
Kemudian ada beberapa kasus lainn yang diungkap Rifaizal Samual sejak menjabat sebagai di Satreskrim Polda Metro Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo meminta AKP Rifaizal Samual untuk tak keras saat menginterogasi Bharada E.
Kejadian tersebut bermula saat Samual bertanya mengenai keberadaan saksi-saksi penembakan Brigadir J saat berada di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kemudian Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf dihadirkan sebagai saksi.
"Siapa yang nembak?" tanya Samual, dikutip dari Kompas.
"Siap, saya komandan," jawab Bharada E.
Samuel lantas melakukan interogasi singkat kepada Bharada E usai tahu sosok yang menembak.
Baca: Susi dan Kodir ART Ferdy Sambo Terancam Jadi Tersangka dalam Kasus Kematian Brigadir J
Baca: Pengacara Keluarga Brigadir J Bakal Laporkan Susi ART Ferdy Sambo
Dia juga menanyakan tempat posisi menembak.
Samual pun meminta Bharada E untuk mempraktekkan seperti apa gerakan yang Brigadir J lakukan saat baku tembak.
"Di mana kamu lakukan posisi menembak?" tanya Samual.
"Siap di lantai 2," jawab Bharada E.
"Coba kamu ceritakan seperti apa awal ceritanya," kata Samual.
Lantas Bharada E memberi penjelasan yang pada intinya berusaha meyakinkan Samual selaku penyidik soal adanya peristiwa tembak menembak.
Namun, saat masih menginterogasi Bharada E, Samual ditegur oleh Sambo.
"Dinda, sini kamu," kata Sambo seperti dituturkan Samual.
"Siap. Perintah jenderal," ucap Samual.
"Kamu Akpol berapa?" tanya Sambo.
"Siap saya Akpol 2013 jenderal. Perintah untuk kami jenderal," jawab Samual.
"Kamu jangan kenceng-kenceng nanyanya ke Richard. Dia sudah membela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa yang membuat psikologisnya terganggu. Bisa ya?" tukas Sambo.
Baca: Bharada E Sambil Nangis Sebut Dirinya Tak Percaya Brigadir J Lakukan Pelecehan ke Istri Ferdy Sambo
"Siap bisa jenderal," kata Samual.
Samuel lantas merasa bersalah setelah mendapatkan sentilan Ferdy Sambo.
Dia merasa bertanya terlalu keras dan terkesan mencecar Bharada E.
Mantan Kanit I Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) ini mengungkapkan keterangan tersebut aat menjadi saksi dalam persidangan yang mengagendakan pemeriksaan saksi untuk terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022), kemarin.