Rusia Gagal Paksa PBB Selidiki Dugaan Senjata Biologis di Ukraina

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewan Keamanan PBB menggelar rapat di Markas PBB, New York, untuk membahas konflik di Ukraina, (27/10/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rusia gagal memaksa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menyelidiki dugaan adanya program senjata biologis di Ukraina, (2/11/2022).

Hanya Tiongkok dan Rusia yang mendukung rancangan resolusi DK PBB tentang penyelidikan resmi itu.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis, menentangnya. Adapun sepuluh anggota DK PBB lainnya memilih abstain. Alhasil, resolusi itu tidak dapat diterapkan lantaran tidak memenuhi syarat minimum suara yang diperlukan, yakni sembilan.

Dikutip dari Reuters, (3/11/2022), pejabat PBB sudah berujar bahwa mereka tidak melihat adanya program senjata biologis apa pun di negara bekas Uni Soviet itu.

Rusia beberapa kali menuduh adanya senjata kimia dan biologi di Ukraina dalam sidang DK PBB. Tuduhan ini dibantah oleh AS dan Ukraina. AS dan sekutunya justru menuding Rusia menyebarkan teori konspirasi.

DK PBB hingga kini belum bisa mengambil langkah tegas sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina karena Rusia memiliki hak veto.

Baca: Rusia Tuding Ukraina Punya Program Senjata Biologis, PBB: Tak Ada Buktinya

Pekan lalu, Rusia telah menyebarkan dokumen berisi 310 halaman kepada anggota DK PBB. Dokumen itu berisi dugaan bahwa ada aktivitas militer biologis di laboratorium biologi di Ukraina. Aktivitas itu didukung oleh Kementerian Pertahanan AS.

Baca: AS Khawatir Rusia Bakal Rebut Bahan Penelitian Biologis di Ukraina untuk Membuat Senjata Biologis

Wakil Dubes Rusia untuk PBB, Dmitry Dmitry Polyansky, mengatakan negaranya sangat kecewa dengan keengganan PBB untuk membentuk komisi penyelidikan.

"Negara-negara Barat menunjukkan bahwa hukum tidak diterapkan kepada mereka dalam segala hal," kata Polyansky dikutip dari Associated Press. Polyansky bahkan menuding negara-negara Barat memiliki "mentalitas penjajah".

Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyerang balik Rusia. Dia mengatakan AS menentang resolusi itu karena resolusi tersebut didasarkan atas "disinformasi, kebohongan, keyakinan yang buruk, dan tindakan kurang menghormati dewan ini".

Sebelum pemungutan suara itu dilakukan, Polyansky menyebut resolusi itu sebagai "tonggak besar" yang akan menunjukkan apakah DK PBB siap bertindak sejalan dengan hukum internasional.

Baca: Rusia Dituding Gunakan Senjata Kimia, Warga Ukraina Rasakan Rasa Manis di Mulut

Thomas-Greenfield kemudian berbalik mencemooh. "Itu tonggak bagi penipuan dan kebohongan yang dilakukan Rusia. Dan dunia melihatnya," kata Thomas-Greenfield.

Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Thomas-Greenfield, pada siang Dewan Keamanan PBB untuk membahas krisis Ukraina, 31 Januari 2022. (SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Pada bulan September lalu dia juga mengatakan Rusia gagal memberikan bukti untuk mendukung tudingannya.

Tudingan bahwa ada lab biologi rahasia di Ukraina yang terlibat dalam program senjata biologis turut diragukan oleh para ilmuwan independen.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer