Penolakan anak Susi untuk berangkat sekolah ini terjadi sejak Susi muncul dalam persidangan.
Raut polos dan menahan kesedihan nampak di wajah anak pertama Susi.
Anak Susi yang pertama hanya menggelengkan kepala saja saat ditanya alasan enggan masuk sekolah.
Berita soal Susi kemungkinan sudah didengar oleh 2 anak ART Sambo ini.
Kujaini, suami Susi, mengaku sedih melihat anaknya yang tak mau ke sekolah tersebut.
Pria yang akrab dipanggil Jeni ini berharap istrinya ccepat pulang.
Baca: Sambo dan Putri Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J, Mantan Hakim : Bukan Alasan untuk Meringankan
Baca: Ferdy Sambo Pelototi Orangtua Brigadir J, Nekat Sebut Semua yang Terjadi Karena Kelakuan Anak Mereka
"Harapan saya cepat pulang, kasihan anaknya. Istri saya hanya kerja tidak terlibat itu ataupun permasalahan Pak sambo," ujar Jeni, dikutip dari TRibun Jateng.
Menjadi tulang punggung keluarga, mengingat suaminya hanya buruh serabutan, ada kekhawatiran Jeni dengan masa depan dua anaknya itu.
Jeni juga menjelaskan soal kekagetannya melihat Susi ada di TV.
"Saat di persidangan kemarin, saya lihat di TV sangat kaget. Dibentak-bentak seperti itu. Namanya perempuan ya pasti takut," ujar bapak dua anak itu.
Pria yang tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah ini berpesan pada istrinya untuk selalu jujur.
Bahkan Kujaelani ini juga meminta Susi untuk memikirkan anak-anaknya serta keluarga.
Ia juga mengatakan orang yang tak jujur akan hancur.
Baca: Ferdy Sambo Pelototi Orangtua Brigadir J, Nekat Sebut Semua yang Terjadi Karena Kelakuan Anak Mereka
Baca: Tak Tahu Malu, Ferdy Sambo Ngaku Menyesal Tapi Masih Salahkan Brigadir J di Depan Orangtuanya
"Kalau saya ngomong itu jangan bohong, orang itu nggak usah bohong, apa adanya, jujur. Orang jujur itu penting, kalau orang nggak jujur ya hancur," ujar suami Susi itu.
"Saya pesan yang jujurlah, kasihan anak-anaknya. Anaknya kan masih kecil baru umur 6 tahun sama 7 tahun," imbuh dia.
Suami Susi meminta istrinya untuk tidak membela siapa pun dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Tak ketinggalan, dia juga berpesan pada Susi untuk tidak takut membuka kebenaran karena ada hukum yang berlaku.
"Tinggal siapa yang terlibat ngomong aja, nggak usah takut, kan ada hukum," katanya.
Sebelumnya Suso pernah sekali bercerita soal Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang jadi majikannya.
Susi mengatakan ke suaminya jika majikannya tersebut baik kepadanya.
Namun, Susi disebut jarang bercerita terkait permasalahannya ke Kujaelani.
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menyebut keterangan Susi banyak bohongnya.
Hal itu diucapkan Eliezer saat diminta menanggapi kesaksian asisten rumah tangga (ART) Eliezer dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
“Mohon izin yang mulia untuk keterangan dari saudara saksi banyak yang bohongnya,” kata Eliezer, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Bharada E Sambil Nangis Sebut Dirinya Tak Percaya Brigadir J Lakukan Pelecehan ke Istri Ferdy Sambo
Baca: Sidang Perkara Pembunuhan Brigadir J Dilanjut Selasa Depan, Eksepsi Ferdy Sambo Ditolak Hakim
Kemudian, hakim ketua Wahyu Iman Santosa meminta Bharada E menyebutkan bagian dari keterangan mana yang dinilai telah berbohong.
“Banyak yang bohong? Bisa disebutkan satu persatu mana yang bohong?” kata hakim.
Selanjutnya, Eliezer menyebutkan mengenai kesaksian Susi di tanggal 4 Juli 2022 yang mengatakan bahwa Yosua mengangkat Putri Candrawathi.
“Untuk yang pertama, waktu di tanggal 4 (Juli) itu waktu yang katanya ada pelecehan,” kata Eliezer.
“Saudara Yosua mengangkat putri?” ucap hakim memperbaiki pernyataan Bharada E.
“Benar yang mulia dan itu memang saya lihat, tapi di situ saudara saksi menjelaskan bahwa saya mengatakan ‘jangan gitu lah bang’ pada Yosua padahal itu tidak benar. Saya tidak pernah mengatakan seperti itu,” papar Eliezer.
“Tapi saudara lihat?” tanya hakim.
“Saya melihat yang mulia,” jawab Bharada E.
Kemudian, Susi mengatakan bahwa Ferdy Sambo kerap berada di rumah yang berada di jalan Saguling dan Duren Tiga.
Padahal, menurut Eliezer, mantan Kepala Divisi Profesi dan Kemaanan (Kadiv Propam) Polri itu lebih sering di rumah yang berada di jalan Bangka.
“Sesuai faktanya, saudara FS (Ferdy Sambo) ini lebih sering di Jalan Bangka, untuk Sabtu-Minggu saja baru balik ke Saguling,” paparnya.
Eliezer juga mengungkapkan bahwa ia dan Sambo sempat terpapar Covid-19.
Hanya saja, isolasi mandiri (isoman) itu dilakukan di rumah yang berada di Jalan Bangka.
Demikian pula saat anak Ferdy Sambo terjangkit Covid-19, isolasi dilakukan di rumah Jalan Bangka.
“Isolasinya juga di jalan Bangka dan tidak pernah ada isolasi di Duren Tiga,” terang Bharada E.
Eliezer juga membantah kesaksian Susi yang menyebutkan bahwa Yosua tidak punya kamar di Saguling.
“Saya ingin membantah yang mulia, karena saudara almarhum memang memiliki kamar di Saguling,” ucapnya.
Terakhir,ia juga membantah keterangan Susi yang mengaku tidak melihat senjata api yang dibawa dari Magelang ke Jakarta.
Menurutnya, senjata laras panjang yang berada di mobil sangat jelas terlibat oleh siapapun.
“Menurut saya saudara saksi melihat karena jelas banget, cukup besar yang mulia, dan di mobil kan kita cuma berempat orang, dan pasti keliatan,” tegas Eliezer.