Elon Musk Bubarkan Dewan Twitter, Kini Jadi Satu-satunya Direktur

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Twitter

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Elon Musk membubarkan dewan Twitter pada hari Kamis, (27/10/2022), setelah resmi menjadi pemilik perusahaan media sosial itu.

Pembubaran itu diketahui lewat dokumen yang diajukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) hari Senin, (31/10/2022).

Dokumen itu menyatakan bahwa semua anggota dewan Twitter, termasuk CEO Twitter Parag Agrawal dan Chairman Twitter Bret Taylor, tidak lagi menjadi direktur.

Musk kemudian menjadi satu-satunya direktur Twitter, menurut dokumen tersebut.

Dikutip dari CNN International, pembubaran dewan itu disorot lantaran Musk kini memegang kontrol yang kuat atas salah satu platform media sosial terbesar di dunia itu.

Baca: Elon Musk Berulah, Unggah Twit Teori Konspirasi lalu Menghapusnya

Setelah menyelesaikan pembelian Twitter senilai $44 miliar atau sekitar Rp688 triliun pada hari Kamis, Musk langsung memecat empat pejabat tinggi Twitter, termasuk sang CEO.

Musk kini mempertimbangkan kembali kebijakan moderasi konten dan penutupan akun yang sebelumnya melanggar aturan di Twitter secara permanen, termasuk akun mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca: 75 Persen Karyawan Twitter Dikabarkan Akan Dirumahkan oleh Elon Musk

Mayoritas karyawan akan dirumahkan

Menurut The Washington Post, Musk juga akan merumahkan sebagian besar karyawan Twitter.

Surat kabar terkemuka asal AS itu mengutip dokumen dan sumber anonim yang mengetahui rencana itu. Musk disebut telah memberi tahu investor bahwa dia berencana merumahkan hampir 75 persen karyawan Twitter yang berjumlah sekitar 7.500.

Pihak Twitter belum buka suara mengenai kebenaran kabar itu. Jika itu benar, Musk akan melakukan pengurangan karyawan terbesar dalam sejarah Twitter.

Baca: Mantan Pacar Elon Musk Melelang Barang Peninggalan Kekasihnya

Elon Musk (@elonrmuskk)

Musk sendiri sudah pernah menyinggung rencana merumahakan karyawan. Namun, dia tidak memberikan rincian tentang jumlahnya.

Pekan ini Musk mengatakan belum ada kebijakan besar yang dikeluarkan. Kendati dikenal sebagai pebisnis yang inovatif, Musk juga sering melakukan tindakan kontroversial.

Sebagai contoh, pekan ini Musk dikecam lantaran mengunggah twit yang menyertakan teori konspirasi tentang kasus penyerangan terhadap Paul Pelosi, suami Ketua DPR AS. Namun, dia kemudian menghapus twit tersebut.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Elon Musk di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer