Mengenal Halloween, Perayaan Kostum Tiap 31 Oktober yang Lekat dengan Kesan Horor

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Halloween

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Halloween kini ramai menjadi perbincangan masyarakat dunia.

Bagaimana tidak, perayaan yang biasa dilaksanakan tiap tanggal 31 Oktober ini menimbukan ratusan korban jiwa di Korea Selatan.

Halloween merupakan lawan dari All Hallows' Eve, hari libur yang diperingati pada tanggal 31 Oktober, malam sebelum Hari All Saints (atau All Hallows).

Perayaan tersebut menandai hari sebelum hari raya Semua Orang Kudus di Kristen Barat dan memulai musim Allhallowtide, yang berlangsung selama tiga hari dan diakhiri dengan Hari Semua Jiwa.

Baca: SM Entertainment Batalkan Acara Pesta Halloween Setelah Tragedi Itaewon

Baca: Kronologi Tragedi Halloween Itaewon Korea : Kekacauan, Berebut Keluar dari Kerumunan, 149 Tewas

Dilansir dari Britannica.com sebagian besar Eropa dan sebagian besar Amerika Utara , perayaan Halloween sebagian besar bersifat nonreligius.

Halloween dirayakan pada hari Senin, 31 Oktober 2022.

Halloween berawal dari festival Samhain di antara Celtic kuno Inggris dan Irlandia.

Pada hari yang sesuai dengan 1 November pada kalender kontemporer, tahun baru diyakini akan dimulai.

Kostum Halloween (britannica.com)

Tanggal itu dianggap sebagai awal periode musim dingin ketika ternak dikembalikan dari padang rumput dan kepemilikan tanah diperbarui.

Selama festival Samhain, arwah orang-orang yang telah meninggal diyakini akan kembali mengunjungi rumah mereka, dan mereka yang telah meninggal pada tahun itu diyakini melakukan perjalanan ke dunia lain.

Orang-orang menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menyalakan kembali api perapian mereka untuk musim dingin dan untuk menakuti roh jahat, dan mereka kadang-kadang mengenakan topeng dan penyamaran lain untuk menghindari dikenali oleh hantu yang dianggap ada.

Dengan cara seperti itulah makhluk-makhluk seperti penyihir, hobgoblin, peri, dan iblis dikaitkan dengan hari itu.

Periode itu juga dianggap menguntungkan untuk ramalan tentang hal-hal seperti pernikahan, kesehatan, dan kematian.

Baca: Hidupkan Semarak Halloween di Akhir Pekan Ini dengan Kunjungi Pengalaman Horor #MerindingdiSpotify!

Ketika Romawi menaklukkan Celtic pada abad ke-1 M, mereka menambahkan festival Feralia mereka sendiri,memperingati meninggalnya orang mati, dan Pomona, dewi panen.

Pada abad ke-7 M Paus Bonifasius IV menetapkan Hari Semua Orang Kudus, awalnya pada tanggal 13 Mei, dan pada abad berikutnya, mungkin dalam upaya untuk menggantikan hari raya pagan dengan perayaan Kristen, hari itu dipindahkan ke 1 November.

Hari Orang Suci menjadi malam yang suci, atau disucikan, dan dengan demikian Halloween.

Pada akhir Abad Pertengahan , hari-hari sekuler dan hari-hari suci telah menyatu.

Reformasi _pada dasarnya mengakhiri hari raya keagamaan di kalangan Protestan, meskipun di Inggris khususnya Halloween terus dirayakan sebagai hari libur sekuler.

Seiring dengan perayaan lainnya, perayaan Halloween sebagian besar dilarang di kalangan kolonis Amerika awal, meskipun pada tahun 1800-an berkembang festival yang menandai panen dan memasukkan unsur-unsur Halloween.

Ketika sejumlah besar imigran, termasuk orang Irlandia, pergi keAmerika Serikat dimulai pada pertengahan abad ke-19, mereka membawa kebiasaan Halloween mereka, dan pada abad ke-20 Halloween menjadi salah satu hari libur utama AS, terutama di kalangan anak-anak.

Halloween disimbolkan dengan labu yang ditelah dibentuk menyerupai wajah menyeramkan yang disebut Jack-O-Lantern.

Ilustrasi Halloween (https://www.whats-your-sign.com/)

Di dalam labu tersebut biasanya diletakkan lilin atau lampu untuk membuat labu lebih menyeramkan di tempat gelap.

Labu ditentukan sebagai simbol karena budaya ini berasal dari Amerika Utara yang dikenal sebagai penghasil labu.

Selain Jack-O-Lantern, Halloween juga disimbolkan dengan orang-orangan sawah.

Orang-orangan sawah dipilih menjadi simbol Halloween bukan tanpa alasan.

Orang-orangan sawah dianggap sebagai penjaga dari labu yang merupakan hasil panen. 

Fakta Halloween

1. Perayaan Halloween sudah ada lebih dari 2000 tahun lalu

2. Negara-negara yang merayakan Halloween di antaranya, Kanada, Irlandia, Selandia Baru, Britania Raya, Jepang, Bahama, Amerika Serikat, Swedia dan negara – negara Amerika Latin

3. Konsumsi gula di perayaan Halloween meningkat jauh dibandingkan natal dan valentine 

Mitos Halloween

1. Melihat laba-laba di malam Halloween berarti sedang diawasi oleh arwah orang yang kita sayangi

2. Membunyikan bel di malam hari dapat mengusir roh jahat

3. Ketakutan yang muncul pada malam Halloween disebut Samhainphobia

Tragedi Halloween Itaewon

Tragedi Halloween Itaewon adalah peristiwa kelam dalam perayaan pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan (Korsel).

Tragedi Halloween Itaewon terjadi pada Sabtu, 29 Oktober 2022, malam waktu setempat.

Peristiwa kelam ini menewaskan setidaknya 151 orang.

Adapun korban meninggal mayoritas remaja dan dewasa muda.

Mereka meninggal dunia akibat terinjak-injak dalam kerumunan besar dalam perayaan pesta Halloween di kawasan Itaewon.

Kronologi kejadian tragedi Halloween Itaewon bermula saat distrik Itaewon akhirnya menggelar acara pesta Halloween perdana tanpa masker setelah terhalang pandemi Covid-19 selama tiga tahun, pada akhir Oktober 2022.

Dalam sebuah perayaan Halloween itu, sebanyak 200 petugas dikirim untuk mencegah kejahatan untuk kurun waktu 28-31 Oktober 2022.

Selain itu, petugas kepolisian juga dihadirkan untuk mencegah kejahatan narkotika.

AKan tetapi, gelaran Halloween yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi mencekam.

Pada Sabtu, 29 Oktober 2022, malam waktu setempat, di sebuah gang sempit di sebelah landmark Hotel Hamilton, pengunjung Itaewon berdesakan dan mulai berjatuhan.

Situasi makin tak terkendali di gang tersebut.

Apalagi, lebar dari gang itu hanya sekitar empat meter dengan posisi sedikit miring (menanjak).

Para pengunjung pesta Halloween Itaewon pun terperangkap di antara kerumunan yang keluar dari hotel dan kerumuman dari pintu keluar 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon.

Beberapa orang malam itu menunjukkan tanda-tanda mati lemas dan serangan jantung.

(TRIBUNNEWSWIKI/Rakli/Ka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer