Putin Bantah Rusia Berencana Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada forum Valdai Discussion Club di Moskwa, Rusia, (27/10/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya tidak pernah berencana menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

"Kami tak pernah mengatakan apa pun tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Kami hanya menanggapi dengan sindiran (ancaman nuklir) terhadap para pemimpin Barat," kata Putin, (27/10/2022), dikutip dari CNN International.

Putin menuding para pemimpin Barat, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss, melakukan "pemerasan nuklir" terhadap Rusia.

Dia juga menuduh Barat "memaksakan pendapat bahwa Rusia bakal menggunakan senjata nuklir" agar mendorong negara-negara netral melawan Rusia. Sekali lagi Putin menegaskan bahwa doktrin militer Rusia hanya memperbolehkan penggunaan senjata nuklir untuk tujuan pertahanan.

Mantan agen intelijen itu turut menyinggung klaim bahwa Ukraina tengah membuah "bom kotor". Menurutnya, Ukraina akan menggunakan bom itu di wilayahnya sendiri dan membuat tuduhan palsu bahwa seolah-olah Rusia yang menggunakannya.

Baca: Rusia Takut Ukraina Bakal Gunakan Bom Nuklir dan Bom Kotor

Bom kotor adalah bom yang menggabungkan bahan peledak seperti dinamit dengan material radioaktif seperti uranium. Ukraina dan sekutu Baratnya membantah tuduhan Rusia itu. Ukraina justru berbalik menuduh Rusia punya rencana menggelar operasi palsu atau false-flag operation.

Demi membuktikan tuduhan Rusia tidak benar, Ukraina telah mengundang para pakar dari Badan Energi Atom International (IAEA) untuk melakukan penyelidikan. IAEA akan pergi ke dua fasilitas nuklir yang menurut Rusia digunakan untuk pembuatan bom kotor.

Baca: Zelenskiy Sebut Rusia Tunjukkan Tanda-Tanda Militernya Bangkrut

Kecaman AS

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken mengecam tuduhan Rusia bahwa Ukraina membuat bom kotor, (26/10/2022).

Selain itu, Blinken mengatakan konsekuensi besar yang muncul jika Rusia nekat menggunakan senjata nuklir telah disampaikan kepada Putin. Menurut dia, AS kini mengamati ancaman nuklir dari Rusia dengan "sangat hati-hati".

Di sisi lain, Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kelin, menegaskan Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.

Kendati demikian, pejabat AS mulai cemas. Beberapa pekan ini Rusia melakukan tindakan yang mengkhawatirkan, misalnya serangan terhadap infrastruktur sipil, latihan militer tahunan, serta melontarkan tudingan pembuatan bom kotor. Selain itu, Rusia juga terancam kalah di Ukraina. Hal itu bisa mendorong Rusia menggunakan senjata nuklir.

Rusia sendiri telah memberi tahu AS tentang latihan militer "Grom". Dalam latihan itu, pasukan nuklir strategis turut dikerahkan.

Baca: Apa yang Akan Dilakukan Barat jika Rusia Kerahkan Senjata Nuklir?

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer