Hal itu disampaikan Kadyrov di kanal Telegram saat dia mengkritik kinerja militer Rusia di Ukraina, (24/10/2022).
Sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu tidak puas dengan "respons lemah" Rusia terhadap serangan balik Ukraina.
Dalam kritik itu, Kadyrov untuk pertama kalinya menyebut invasi Rusia di Ukraina sebagai "perang". Sebelumnya, dia dan pejabat Rusia menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus".
"Kita dulu mengatakan bahwa kita tengah melancarkan operasi militer khusus di wilayah Ukraina, tetapi perang ini sudah merembet ke wilayah kita. Dan pendapat saya adalah, seandainya kalian penasaran, saya amat tidak senang," kata Kadyrov dikutip dari Newsweek.
Baca: Masih di Bawah Umur, Tiga Putra Ramzan Kadyrov Akan Dikirim ke Ukraina
Kadyrov berjar kota-kota di Ukraina harus dilenyapakan sebagai balasan atas serangan terhadap wilayah yang sekarang diklaim Rusia. Wilayah tersebut adalah Kherson, Donetsk, Luhansk, dan Zaporizhia.
Keempat wilayah itu belum dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Rusia. Militer Ukraina juga terus mendapat keberhasilan dalam serangan baliknya.
Baca: Rusia Takut Ukraina Bakal Gunakan Bom Nuklir dan Bom Kotor
Putin telah memberlakukan kebijakan darurat militer di keempat wilayah itu. Dengan kebijkan tersebut, warga di sana akan dibatasi kebebasannya. Misalnya, dengan pemberlakukan jam malam serta pembatasan akses keluar-masuk.
"Kita telah mengumumkan darurat militer, tetapi mereka (warga Ukriana) tak tahu malu, mereka menembak, inilah cara kita mereseponsnya, menurut pendapat saya, kita merespons dengan lemah. Jika satu peluru terbang ke arah kita, di wilayah kita, kita harus melenyapkan kota-kota itu," kata Kadyrov.
Menurut Kadyrov, Putin tidak perlu mengkhawatirkan reaksi Barat ketika membuat keputusan tentang pemusnahan kota-kota itu.
Bulan lalu Kadyrov juga sempat mencela militer Rusia karena serangan balik Ukraina di selatan dan timur laut banyak yang berhasil. Dia mengkritik Kementerian Pertahanan Rusia setelah pasukan Kiev merebut kembali Kota Izyzum, Kupyansk, dan Balakleva di Kharkiv. Tak hanya itu, dia menuduh militer Rusia telah menyerahkan sejumlah kota dan desa.
Baca: Putin Berlakukan Darurat Militer di Wilayah Ukraina yang Dianeksasi Rusia
Kritik terbaru dari Kadyrov ditanggapi positif oleh Andrey Klishas, Kepala Komite Dewan Federasi Rusia.
"Kadyrov berbicara layaknya seorang kesatria sejati. Saya menghormatinya. Seperti Kadyrov, Klishas juga menyebut invasi Rusia sebagai "perang".
Rusia sampai saat ini masih menegaskan bahwa konflik di Ukraina adalah "operasi militer khusus", bukan invasi ataupun perang.
Baca berita lain tentang Rusia di sini