Salah satunya adalah drone berjenis Shahed-136 buatan Iran. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukannya telah menghancurkan banyak drone jenis itu.
Ukraina juga meyakini Iran mengirimkan drone jenis Arash-2 untuk digunakan pasukan Rusia. Namun, Iran membantah telah menjual dua jenis drone itu kepada Rusia.
Menurut laporan Reuters, Inggris akan menjatuhkan sanksi baru kepada Iran karena telah menjual drone.
Seperti Rusia, Ukraina juga menggunakan drone. Drone itu berjenis Switchblade buatan Amerika Serikat (AS) dan drone Bayraktar TB2 buatan Turki.
Dikutip dari Newsweek, berikut daftar drone paling mematikan yang digunakan dalam perang di Ukraina.
Baca: Iran Kirim Personel ke Krimea untuk Ajari Tentara Rusia Gunakan Drone
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Shahed-136 buatan Iran terbang pelan pada ketinggian rendah. Hal ini membuatnya mudah ditangis oleh sistem pertahanan udara biasa.
Menurut Inggris drone itu mempunyai daya jelajah hingga 2.500 km dan hanya membawa bom berukuran kecil.
Katherine Lawlor yang menjadi peneliti pada Insitut Penelitian Perang (ISW) mengatakan Shahed-136 adalah drone berjenis kamikaze. Drone itu "sangat kecil dan sangat lambat".
Kata dia, Shahed-136 bisa ditembak jatuh oleh senapan. Bom yang dibawa drone ini berukuran sekitar 80 hingga 90 pound.
Arash-2 juga dibuat oleh Iran. ISW mengatakan drone itu lebih cepat dan mematikan daripada Shahed-136.
Menurut Lawlor, Iran telah mengklaim bahwa Arash-136 memang lebih cepat dan lebih besar dibandingkan dengan Shahed-136. Namun, Lawlor mengaku belum memiliki bukti untuk menguatkan klaim itu.
Baca: Ukraina: Setengah Drone Kamikaze Rusia Buatan Iran Hancur dalam Sepekan
Switchblade digunakan oleh militer Ukraina dan diproduksi oleh perusahaan pertahanan bernama AreoVironment asal AS. Ada dua jenis yang digunakan, yakni Switchblade 300 dan Switchblade 600.
Menurut AreoVironment, Switchblade 300 memiliki daya jelajah sekitar 10 km dan kecepatannya bisa mencapai 100 mil per jam. Switchblade 300 juga bisa dibawa dengan ransel karena ukurannya sangat kecil. Beratnya hanya 5,5 pound. Drone ini dirancang untuk menyerang dengan akurat.
Adapun Switchblade 600 memiliki daya jelajah lebih jauh, yakni 90 km. Drone ini juga bisa terbang hingga kecepatan 115 mil per jam. Jenis ini memang lebih berat, tetapi lebih mudah dan lebih cepat dikerahkan melalui tube-launch.
AreoVironment menyebut drone ini mampu terbang, melacak, dan menyerang kendaraan lapis baja secara akurat dan dampaknya mematikan. Drone ini bisa diigunakan tanpa ISR eksternal atau fire asset.
Baca: Dituding Beli Ratusan Drone dari Iran, Rusia Memilih Bungkam
Bayraktar TB2 digunakan oleh Ukraina dan diproduksi oleh Turki.
Bayraktar TB2 adalah Medium Altitude Long Endurance (MALE), Tactical Unmanned Aerial Vehicle, yang bisa melakukan pengintaian dan misi penyerangan bersenjata," kata Baykar, perusahaan yang membuat drone itu.
Menurut Baykar, TB2 bisa terbang dalam kecepatan 80 hingga 138 mil per jam. Drone itu bisa membawa muatan dengan berat hingga 150 kg.
Baca: AS Sebut Iran Bakal Kirimkan Ratusan Drone ke Rusia, Akan Digunakan di Ukraina
Baca berita lain tentang Ukraina di sini