Dalam kuliah umum yang bertajuk "Miracles of Human Brain, Current & Future Direction of Neurosciences" itu, Taruna Ikrar menyematkan sebuah pesan yaitu manusia tidak selalu ditentukan oleh ototnya, manusia tidak selalu ditentukan oleh ketuatannya, tetapi manusia ditentukan oleh otaknya.
"Hal ini bermakna banyak sekali keajaiban yang bisa dimunculkan setiap manusia jika berhasil menggali potensi dari apa yang ada pada otaknya sendiri," kata Taruna Ikrar, dalam rilis pers yang diterima TribunnewsWiki, Selasa, 18 Oktober 2022.
"Satu sel saraf manusia memiliki kompleksitas dan kemampuan yang melebihi kemampuan dari smartphone," imbuh profesor yang juga menjabat sebagai Director of the Members-at-Large IAMRA (International Association of Medical Regulatory Authorities) itu.
Lebih lanjut, Taruna Ikrar menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki sekitar 183 miliar sel saraf.
Apabila seseorang bisa menggunakan dan memaksimalkan semua itu dengan baik, tentu potensi dan kemampuan yang bisa dimunculkan akan luar biasa.
"Bisa dibayangkan potensi dan kemampuan yang bisa dimunculkan jika mampu digunakan dan dimaksimalkan dengan baik," ujarnya.
Baca: Prof. dr. Taruna Ikrar, M.D., M. Biomed, Ph.D.
Taruna Ikrar juga menyampaikan bahwa otak dapat diteliti secara makro dan mikro anatomi.
"Masalah-masalah patofisiologi, perubahan metabolisme serta insufisiensi biokimia dan neurotransmitter dapat menyebabkan terjadinya kelainan dan penyakit otak," kata dia.
Prof. Taruna bersama tim telah mengembangkan penelitian eksperimental berhubungan dengan anatomi otak diantaranya adalah pada model kasus Epilepsi, Malfungsi mata dan retina, Penyakit Parkinson, Brain-Spinal Cord Injury, Cerebral Palsy, Alzheimer dan sebagainya.
Model penelitian ini sangat berhubungan erat dengan pengetahuan tentang exitatory dan inhibitory neuron.
Jika kedua jenis tersebut dapat dikontrol dengan baik, maka akan mempermudah kita untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Kuliah umum ini dipandu oleh moderator Sekretaris Prodi Sarjana Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter di FKKGIK UNPRI, Dr. dr. Irza Haicha Pratama, M.K.M., AIFO-K dan Ketua Pusat Studi Akademik UNPRI, Muhammad Aditya Kurnia, SKM, MPH selaku MC.
Adapun acaranya dihadiri Pendiri UNPRI Prof. Dr. dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes, AIFM-K, Sp.KKLP., Ketua BPH UNPRI Dr. Tommy Leonard S.H., M.Kn., Rektor UNPRI Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting M. Kes, Wakil Rektor (WR I) UNPRI Abdi Dharma MKom, WR II Prof.Dr Ermi Girsang MKes, WR III Said Rizal SHI, MA, WR IV Dr dr Ali Napiah Nasution MKT, para Dekan seluruh Fakultas di UNPRI.
Rektor UNPRI Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting M. Kes mendukung penuh kuliah umum agar tetap berlangsung secara rutin sebagai wadah pengembangan ilmu dan bukti komitmen UNPRI yang siap menjadi universitas yang menjadi bagian dari perkembangan ilmu neurosciences di Indonesia.
Baca: Universitas Prima Indonesia
Antusiasme peserta kuliah umum juga terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir mencapai 725 peserta yang berasal dari mahasiswa-mahasiswi berbagai program studi di UNPRI, baik itu jenjang pendidikan sarjana, magister dan doktoral.
Dekan FKKGIK UNPRI, Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip,M.Sc.,PKK.,AIFM.,AIFO-K.,Sp.KKLP mengharapkan kuliah umum ini dapat menjadi bukti bahwa UNPRI sangat aktif dalam memberikan update dan upgrade ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga mampu menarik animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Prima Indonesia baik pada jenjang pendidikan Sarjana, Magister dan Doktoral.
Sementara itu, Pendiri UNPRI Prof Dr dr I Nyoman E.L. MKes AIFM kepada wartawan, Selasa (18/10/2022) merasa bangga karena FKKGIK UNPRI terus berkomitmen untuk selalu konsisten dalam melaksanakan kuliah umum sebagai sarana pemberi informasi dan update berita kepada institusi, tenaga medis, mahasiswa serta masyarakat umum.
Hal ini membuktikan civitas akademika UNPRI sangat tertarik dan terbuka dalam setiap kegiatan yang bersifat update ilmu pengetahuan.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini