Ledakan yang terjadi pada dini hari itu membuat sebagian badan jembatan roboh dan terbakar.
Peristiwa itu mengganggu jalur transportasi utama antara Rusia dan Krimea yang dianeksasi tahun 2014.
Dikutip dari CNN International, penyebab ledakan belum diketahui. Pejabat Rusia mengklaim ledakan itu bersumber dari truk bahan bakar yang meledak.
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan ada bagian ruas jalan yang roboh dan tenggelam. Selain itu, terlihat ada api yang berasal dari gerbong kereta yang terbakar di atas jembatan itu.
Baca: Rusia Tunjuk Komandan Baru untuk Pimpin Pasukan di Ukraina
Jembatan Kerch sangat penting bagi Rusia karena jembatan itu menyimbolkan bergabungnya Krimea dengan Rusia.
Rusia mulai membangun jembatan tersebut setelah menganeksasi Krimea. Jembatan sepanjang 19 km itu menelan biaya sekitar $3,7 miliar atau Rp56,5 miliar.
Pada hari peresmian jembatan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin konvoi di atas jembatan.
Baca: Ukraina: Setengah Drone Kamikaze Rusia Buatan Iran Hancur dalam Sepekan
Jembatan itu terletak di atas Selat Kerch yang mengubungkan Laut Hitam dengan Laut Azov.
Melalui jembatan itu, warga Krimea bisa mendapatkan kebutuhkan mereka, misalnya bahan bakar dan barang-barang alinnya. Rusia juga menggunakan jembatan itu untuk mengirimkan senjata untuk pasukannya.
Ukraina tidak mengklaim pihaknya berada di balik ledakan yang terjadi sehari setelah Putin berulang tahun yang ke-70 itu.
Menteri Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Oleksiy Danilov, sempat mengunggah foto Jembatan Kerch yang terbakar dan video Marilyn Monroe yang sedang bernyanyi "Happy Birthday, Mister President".
Beberapa orang membandingkan ledakan di jembatan itu dengan tenggelamnya kapal perang Rusia bulan April lalu.
Baca: Militernya Terdesak, Menteri Pertahanan Rusia Diminta Tembak Dirinya Sendiri
Melalui akun Twitter, Kementerian Pertahanan buka suara untuk menanggapi ledakan tersebut.
"Kapal perang Moskwa yang bersenjatan rudal dan Jembatan Kerch, dua simbol kekuatan jahat Rusia di Krimea milik Ukraina, telah musnah. Apa yang menanti berikutnya, Rusia?"
Rusia menegaskan kejadian itu sudah ditangani dan jembatan akan segera diperbaiki.
Kantor berita TASS menghindari penggunaan kata "serangan" dalam melaporkan insiden ledakan itu. Menurut TASS, tim beranggotakan 380 orang telah dikerahkan untuk menangani jembatan itu,
Sementara itu, Kementerian Perhubungan Rusia mengatakan jalur rel di jembatan itu akan dipulihkan pada Sabtu sore.
Putin dikabarkan telah memerintahkan "komisi pemerintah" untuk menyelidik "situasi darurat" di Krimea.
Baca: Kepada Rusia, Presiden Ukraina Zelenskiy: Kalian Telah Kalah Perang
Baca berita lain tentang Rusia di sini