Trump mengatakan penggerebekan yang dilakukan oleh FBI itu justru memberinya "iklan gratis" senilai $5 miliar atau sekitar Rp76 triliun.
Menurut Trump, penggerebekan itu turut memamerkan atau memperlihatkan Mar-a-Lago yang menjadi salah satu bangunan bersejarah di AS.
Guyonan tersebut disampaikan Trump ketika menghadiri Hispanic Leadership Conference hari Rabu, (5/10/2022).
"Jadi, mereka (FBI) memberi kami iklan gratis yang bernilai sekitar $5 miliar. Orang berkata, 'Itu rumah yang bagus.' Jika rumah itu tidak bagus, mereka mungkin tidak akan melakukannya (penggerebekan)," kata Trump dikutip dari Newsweek.
"Ketika mereka melihatnya, mereka berkat, 'Itu tempat yang indah.' Mereka menyerbu dan menerobos ke dalam rumah saya."
Baca: Mantan Pejabat CIA: Rusia Ingin Menyusup ke Mar-a-Lago, Rumah Donald Trump
Selain menjadi rumah pribadi Trump, Mar-a-Lago yang menjadi klub privat. Resor itu menawarkan "keistimewaan tertinggi dan gaya hidup elite.
Baca: Trump Sebut FBI Sita Semua Paspornya saat Penggerebekan di Mar-a-Lago
Klub itu memiliki 500 anggota yang masing-masing diharuskan membayar $200.000 atau sekitar Rp3 miliar. Anggota juga wajib membayar iuran tahunan senilai $14.000 atau Rp213 juta.
Ketika terpilih sebagai presiden tahun 2016 lalu, Trump menolak menjual bisnis real estat miliknya. Dia juga dituding memanfaatkan jabatannya itu untuk menghasilkan keuntungan lewat acara yang digelar di Mar-a-Lago.
Pada bulan Agustus lalu Mar-a-Lago digerebek FBI karena diduga menyimpan dokumen rahasia pemerintah AS. Trump dituding memindahkan dokumen tersebut dari Gedung Putih.
Trump kemudian melayangkan gugatan kepada Kementerian Kehakiman. Dia mengaku telah menjadi "target politik".
Baca: Mengenal Mar-a-Lago, Rumah Pribadi Donald Trump yang Digerebek FBI
"Semua orang tahu bahwa kami tidak bersalah," kata Trump.
"Mereka menargetkan saya karena ingin membungkam saya, membungkam kalian, membungkam gerakan MAGA (Make America Great Again) kita. Tak pernah ada gerakan seperti ini dalam sejarah negara kita," ujar Trump menjelaskan.
Trump mengatakan presiden lainnya telah menangani dokumen rahasia dengan cara yang lebih buruk setelah meninggalkan jabatan.
Dia menuding Barack Obama telah memindahkan "lebih dari 20 truk penuh dokumen dan lebih dari 33 juta halaman dokumen rahasia".
Baca berita lainnya tentang Donald Trump di sini