Foto satelit dari Maxar, sebuah perusahaan bermarkas di Amerika Serikat (AS), memperlihatkan adanya kemacetan hingga 16 km.
Foto itu turut dibagikan oleh akun Twitter @TpyxaNews pada Selasa pagi, (27/9/2022).
"Dari atas, perbatasan dengan Georgia pada hari ini terlihat seperti ini," demikian takarir pada foto yang diunggah oleh TpyxaNews, dikutip dari Newsweek.
"Foto dari satelit Maxar menunjukkan antrean warga Rusia hingga 16 km. Mobilisasi membuat lebih dari 115.000 orang pergi ke luar negeri."
Baca: Banyak Warganya Kabur dari Mobilisasi, Rusia Belum Menutup Perbatasan
Banyak warga Rusia yang melarikan diri ke negara tetangga setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan kebijakan mobilisasi pekan lalu.
Pada hari Putin mengumumkan kebijakan itu, tiket pesawat ke Armenia, Turki, dan Georgia ludes terjual. "Semua tiket penerbangan langsung ke Istanbul dan Yerevan habis terjual dalam beberapa menit setelah Putin berpidato," kata surat kabar Rusia, Lenka, melalui Twitter.
Sejumlah warga Rusia turun ke jalan untuk menggelar unjuk rasa menentang mobilisasi. Dalam aksi yang digelar puluhan kota itu, sudah ada lebih dari 1.300 yang ditahan.
Baca: Protes Antimobilisasi di Rusia Berlanjut, Ratusan Orang Ditangkap
Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya sekaligus sekutu Putin, mengecam aksi protes itu. Menurut dia, para pengunjuk rasa itu adalah "musuh rakyat". Dia juga mengancam akan mengirim anggota keluarga pengunjuk rasa ke medan perang.
"Dalam kondisi seperti ini, orang seharusnya tidak membahas keputusan Putin, tetapi harus mematuhinya, jadi saya mendesak setiap orang untuk tidak terlibat dalam hal yang tidak masuk akal. Dan mereka yang keluar untuk berunjuk rasa adalah musuh rakyat," kata Kadyrov.
Rusia belum memutuskan apakah akan menutup perbatasan untuk menghentikan aksi warganya kabur ke luar negeri.
"Saya belum tahu apa pun tentang ini. Saat ini belum ada keputusan yang diambil," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, ketika ditanya tentang rencana penutupan perbatasan, dikutip dari Reuters.
Baca: Hindari Mobilisasi, Beberapa Warga Rusia Pilih Kabur ke Luar Negeri
Namun, dua media berbahasa Rusia, Meduza dan Novaya Gazeta Europe, melaporkan bahwa Rusia sudah berencana melarang warganya pergi ke luar negeri. Laporan ini bersumber dari ucapan beberapa pejabat.
Sergei Tsekov, seorang anggota dewan di Rusia yang mewakili daerah Krimea, buka suara mengenai hal ini.
"Setiap orang yang sudah memasuki usia wajib militer seharusnya dilarang pergi ke luar negeri pada kondisi saat ini," kata Tsekov kepada kantor berita RIA.
Baca berita lain tentang Rusia di sini