Lagu dengan lirik yang mendayu-dayu tersebut adalah karya dari grup musik Soegi Bornean. Tak ayal banyak masyarakat yang kemudian ingin tahu lebih dalam mengenai band yang satu ini. Band asal Semarang ini mengusung genre musik folk pop dengan nuansa Jawa dan Kalimantan.
Jumat (16/9/2022) kemarin, Soegi Bornean tampil dalam konser intim bertajuk PTPN Live Session di Kebalen Space PTPN Radio Solo. Di hadapan puluhan penonton, mereka tampil memikat dalam nuansa panggung berbalut batik. Penampilan sang vokalis, Fanny Soegiharto, pun begitu memukau.
"Hai, apa kabar Solo. Mari kita bernyanyi bersama," ajak Fanny.
Ia tampil bertelanjang kaki dan sedikit menari di atas panggung. Tepuk tangan meriah terdengar dari penonton saat ia melantunkan nomor-nomor Soegi Boernean sembari menari dengan gemulai. Suara indah dan paras ayu wanita berusia 23 tahun itu pun menghipnotis para penonton.
Nomor seperti Samsara, Pijaraya, hingga tembang jagoan Asmalibrasi sebagai penutup, dilantunkan oleh Fanny, yang ditemani Aditya Ilyas, dan Bagas Prasetyo.
Soegi Bornean pada pertengahan tahun ini melakukan tour pertamanya di delapan kota di Pulau Jawa. Mulai dari Jakarta, Bogor, Bandung, Purwokerto, Jogja, Solo, Surabaya, dan Malang.
Tour tersebut diberi nama seperti nama mini albumnya, yakni Atma Bersua. Atma memiliki makna jiwa, sedangkan bersua ialah berbicara. Atma Bersua atau jiwa yang berbicara ini punya sebuah harapan agar apa yang dibuat dapat tersampaikan.
Mini album Atma Bersua terdiri dari enam lagu, yakni Asmalibrasi, Pijaraya, Haribaan, Saturnus, Kala, dan Bait Perindu. Adapun Raksa, Semenjana , dan Samsara merupakan beberapa lagu dari album keduanya.
Dalam PTPN Live Session, Wyat dan TIya Rima turut menemani penampilan Soegi Bornean. PTPN Live Session dan Kebalen Space sendiri hadir untuk mendukung geliat kancah musik lokal untuk mencuat ke permukaan. Secara regular, mereka menghadirkan musisi-musisi lokal yang mulai menarik perhatian penikmat musik.