Pejabat Ukraina Tuding Barat Enggan Mengadili Vladimir Putin

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan warga Rusia lainnya membawa foto anggota mereka, yang menjadi tentara Perang Dunia II, ketika mengikuti peringatan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskwa, 9 Mei 2022.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina, Andriy Smyrnov, menuding Barat enggan mengadili Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut Smyrnov, hal itu karena negara-negara Barat masih ingin membuka kemungkinan adanya hubungan dengan dengan Rusia pada masa mendatang.

"Ini politik besar. Di satu sisi, negara-negara mencela agresi itu secara blak-blakan, tetapi di sisi lain mereka belum menutup hubungan dengan Rusia, jadi belum sepenuhnya tertutup," kata Smyrnov dikutip dari The Guardian.

"Negara-negara itu berusaha mempertahankan beberapa ruang untuk manuver diplomatik," kata dia.

Ucapan Smyrnov itu keluar setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Senin, (5/9/2022), berujar bahwa Rusia seharusnya tidak dilabeli sebagai "negara yang mendukung terorisme".

Para pejabat Ukraina sejak bulan April lalu mengaku telah berusaha meyakinkan sekutu Barat-nya untuk menggelar pengadilan ad hoc. Dalam pengadilan itu, para pemimpin senior Rusia akan didakwa bertanggung jawab atas kejahatan di Ukraina.

Baca: AS Sebut Rusia Beli Jutaan Peluru Artileri dan Roket dari Korea Utara

Sejauh ini baru negara-negara Baltik dan Polandia yang berjanji mendukung digelarnya pengadilan tersebut.

"Kami mengharapkan dukungan yang lebih luas," kata Jaksa Umum Ukraina, Andriy Kostin. Sementara itu, Smyrnov mengatakan dukungan dari Inggris dan sangat penting bagi Ukraina.

Pada bulan Mei lalu, ketika masih menjadi Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengaku mempertimbangkan dukungan untuk pengadilan itu. Adapun Dewan Eropa akan membahas dukungan itu pada rapat tanggal 13 September mendatang.

Baca: Bos Perusahaan Gas Terbesar Kedua di Rusia Tewas Terjatuh dari Jendela

Kepala penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak, mempertanyakan penyebab pengadilan internasional tak kunjung digelar. Padahal, kata dia, beberapa pejabat Eropa sudah meyakini bahwa International Criminal Court (ICC) sudah mencukupi.

Presiden Rusia Vladimir Putin, 5 April 2022. (Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP)

"Ketika Anda membantu ICC, Anda menyumbang kepada otoritas peradilan yang independen dan Anda tidak terkait dengan hasilnya," kata Kostin.

"Saat Anda mendukung adanya pengadilan, Anda bertindak sebagai sebuah negara, ini tindakan politis dan tidak semua dari mereka, pada saat itu, siap secara politis untuk mendukungnya."

Ukraina mendukung adanya satu kali pengadilan internasional untuk mengadili para pemimpin Rusia atas invasinya. Namun, hal itu tidak berada di dalam yurisdiksi ICC.

Negara-negara Barat diyakini enggan mengadili Putin dan pemimpin Rusia lainnya karena tindakan itu bisa mengakhiri segala hubungan dengan Rusia.

Baca: Dorong Pertambahan Penduduk, Putin Adakan Penghargaan untuk Ibu dengan 10 Anak

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Vladimir Putin di sini

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer