Senjata itu termasuk 60 rudal antikapal dan 100 rudal udara atau air-to-air missile.
Kementerian Dalam Negeri AS telah menyetujui rencana yang diumumkan oleh Pentagon pada hari Jumat itu, (3/9/2022).
Rencana itu disampaikan di tengah memanasnya hubungan AS-Tiongkok akibat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi bulan lalu.
Juru Bicara Kedutaan Tiongkok Liu Pengyu di Washington berujar rencana itu bisa "memperparah hubungan Tiongkok-AS dan merusak perdamaian serta stabilitas di seberang Selat Taiwan."
"Dengan tegas, Tiongkok akan mengambil tindakan balasan yang sah dan diperlukan sehubungan dengan perkembangan situasi ini," kata Liu dikutip dari Reuters.
Presiden AS Joe Biden berkata paket senjata itu sudah dipertimbangkan dan dimunculkan setelah ada pembahasan dengan Taiwan dan anggota DPR AS.
Baca: Taiwan Menembak Jatuh Drone yang Datang dari Tiongkok
"Karena Republik Rakyat Tiongkok terus meningkatkan tekanannya kepada Taiwan, termasuk meningkatnya keberadaan militer [Tiongkok] di langit dan lautan sekitar Taiwan, dan terlibat dalam upaya mengubah status quo di Selat Taiwan, kita memberi Taiwan apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan dirinya," kata Laura Rosenberger, direktur senior Gedung Putih untuk masalah Tiongkok dan Taiwan, dalam sebuah pernyataan.
Baca: Kapal Perang AS di Selat Taiwan & Buat Provokasi, Militer Tiongkok Bersiaga
Bulan lalu AS juga sudah berencana mengirimkan alutsista baru untuk Taiwan. Namun, alutsista itu hanya akan menopang sistem militer Taiwan saat ini dan memenuhi permintaan sebelumnya.
Alutsista itu juga tidak memberikan kemampuan baru pada militer Taiwan.
Adapun Pentagon mengatakan senjata untuk Taiwan yang dimumkan hari Jumat itu tidak akan mengubah keseimbangan militer di sekitar Selat Taiwan.
Pejabat AS mengaku tidak akan melakukan perubahan apa pun dalam kebijakan mengenai Taiwan.
"Penjualan ini adalah penjualan rutin untuk terus mendukung upaya Taiwan memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang bisa diandalkan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS secara anonim.
Baca: 2 Kapal Perang AS Singgah di Selat Taiwan, Pertama sejak Kunjungan Pelosi
Kementerian Pertahanan Taiwan mengucapkan terima kasih atas rencana pengiriman senjata itu.
Taiwan juga berujar bahwa aksi "provokasi" Tiongkok belakangan ini memperlihakan adanya ancaman serius. Menurut Taiwan, pengiriman senjata itu akan membantu negaranya menghadapi tekanan dari militer Tiongkok.
"Pada saat yang sama ... menunjukkan bahwa penjualan senjata tersebut akan membantu negara kami dalam memperkuat kemampuan pertahanan secara keseluruhan dan bersama-sama menjaga keamanan dan perdamaian di Selat Taiwan dan kawasan Samudra Hindia-Pasifik," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.
Baca: Kunjungannya ke Taiwan Buat Gaduh, Nancy Pelosi Kena Sanksi Tiongkok
Baca berita lain tentang Taiwan di sini