Penyakit Pernapasan Misterius Muncul Argentina, 3 Pasien Meninggal

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perawat pasien penyakit pernapasan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyakit pernapasan misterius di Argentina dilaporkan telah merenggut nyawa tiga pasien.

Pihak berwenang di Argentina mengatakan penyakit itu muncul di Provinsi Tucumán dan sudah ada sembilan orang yang terinfeksi.

Delapan orang di antaranya adalah tenaga medis di sebuah klinik kesehatan. Ada enam orang yang kini dirawat di rumah saki.

Salah satu pasien yang meninggal adalah lansia berumur 70 tahun yang awalnya masuk ke klinik tersebut karena akan dioperasi.

Dilansir dari The Times, (2/9/2022), Menteri Kesehatan Provinsi Tucumán Luis Medina Ruiz mengatakan penyakit itu bukan Covid-19, flu, dan influenza tipe A atau B.

Medina berujar wanita tersebut barangkali menjadi pasien pertama atau patient zero. Namun, hal ini masih diselidiki.

Baca: Vaksin Covid-19 Pfizer Diklaim 73 Persen Efektif Lindungi Balita

"Yang sama-sama dirasakan oleh para pasien ini adalah kondisi pernapasan parah dengan pneumonia bilateral dan noda dalam gambar [sinar X] sangat mirip dengan Covid-19, tetapi bukan Covid-19," kata Medina dikutip dari The Times.

Sampel sudah dikirim ke Insitute Malbran di Buenos Aires, ibu kota Argentina, untuk diteliti.

Pakar kini memeriksa kondisi air setempat dan pendingin udara untuk melihat adanya kemungkinan keracunan. Namun, Medina berkata penyakit itu bisa jadi disebabkan oleh infeksi yang belum diketahui.

Enam pasien pertama mulai menunjukkan gejala antara tanggal 18 hingga 22 Agustus. Kebanyakan pasien dirawat di rumah sakit. Ada satu yang dirawat di rumah dan dipantau.

Tim penyelidikan epidemi di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah melacak klaster kasus itu sejak pekan itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mewaspadai penyakit tersebut.

Baca: Di Tengah Gelombang Covid-19, Korut Hadapi Wabah Penyakit Usus Misterius

"Jelas ini mengkhawatirkan, tetapi kita masih memerlukan informasi penting tentang penularan dan, semoga saja, penyebabnya," kata Profesor Devi Sridhar, kepala bidang kesehatan global di Universitas Edinburg, kepada Telegraph.

"Ini menunjukkan kerentanan kita terhadap patogen berbahaya. Wabah penyakit di wilayah mana pun di dunia ini, jika tidak segera dibatasi penularannya, bisa menular cepat melalui perjalanan dengan pesawat dan perdagangan."

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang epidemi di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer