Dugaan 1,3 Miliar Data Pendaftar Kartu SIM Bocor, Kominfo Beri Sanggahan Begini

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Data 1,3 miliar nomor seluler pengguna di Indonesia diduga bocor dan dijual Rp 745 juta di forum online.(Forum Breached)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dugaan bocornya 1,3 miliar data pendaftar kartu SIM (SIM Card) ramaikan jagat Twitter.

Hal tersebut dikabarkan oleh akun dengan nama Bjorka mengklaim memeroleh data tersebut dari data base Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Indonesia SIM CARD (Phone Number )Registration 1,3 Billion" tulis Bjorka dalam forum hacker itu.

Data yang didapatkannya, lanjut akun tersebut, adalah hasil dari kebijakan Kominfo yang mewajibkan semua pengguna kartu SIM prabayar untuk mendaftarkan nomor teleponnya sejak Oktober 2017.

Seperti yang sudah diketahui, dalam proses pendaftaran masyarakat perlu menyertakan NIK dan nomor kartu keluarga (KK).

Menanggapi hal tersbeut, akhrinya Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kementerian Kominfo buka suara.

Baca: Microsoft: Hacker Rusia Sudah Jalankan Operasi Siber di Ukraina Setahun sebelum Invasi

Baca: Hacker Pemerintah Rusia Disebut Telah Terobos Sistem Militer Ukraina

Melalui keterangan resmi, Kamis (1/9/2022), Kominfo mengaku telah melakukan penelusuran internal, terkait dugaan bocornya sekitar 1,3 miliar-an data.

Data-data tersebut mencakup nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, nama penyedia atau provider, hingga tanggal pendaftaran kartu SIM.

"Dari penelusuran tersebut, dapat diketahui bahwa Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar," tulis Kominfo, dikutip dari Kompas.

Dari hasil pengamatan penggalan data yang diungkap Bjorka tersebut, Kominfo menyanggah kebocoran berasal dari internal kementerian.

"Dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo," ungkap Kominfo.

"Kementerian Kominfo sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut," tegas Kominfo.

 

(TRIBUNNEWSWIKI/Ka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer