Mantan presiden Uni Soviet ini disebut memiliki penyakit serius yang berkepanjangan.
Lantas siapa sebenarnya sosok Mikhail Gorbachev?
Berikut informasi terkait Mikhail Gorbachev yang berhasil dihimpun Tribunnewswiki:
Mikhail Gorbachev bernama lengkap Mikhail Sergeyevich Gorbachev.
Mantan Prediden terakhir Uni Soviet ini lahir 2 Maret 1931 di Privolnoye, Stavropol Kray, Uni Soviet.
Mikhail Gorbachev adalah anak dari seorang petani di wilayah Stavropol di Rusia barat daya.
Baca: Pernah Jadi Capres Rusia, Gorbachev Hanya Dapatkan Kurang dari 1 Persen Suara
Baca: Mantan Pejabat CIA: Rusia Ingin Menyusup ke Mar-a-Lago, Rumah Donald Trump
Pria ini tumbuh di bawah pemerintahan Joseph Stalin.
Di masa mudanya ia mengoperasikan pemanen gabungan di pertanian kolektif sebelum bergabung dengan Partai Komunis, yang kemudian memerintah Uni Soviet sebagai negara satu partai sesuai dengan interpretasi doktrin Marxis-Leninis yang berlaku.
Saat belajar di Universitas Negeri Moskow, ia menikah dengan sesama mahasiswa Raisa Titarenko pada tahun 1953 sebelum menerima gelar hukumnya pada tahun 1955.
Kemudian ia pindah ke Stavropol, ia bekerja untuk Komsomolorganisasi pemuda dan, setelah kematian Stalin, menjadi pendukung kuat reformasi de-Stalinisasi dari pemimpin Soviet Nikita Khrushchev.
Ia diangkat sebagai Sekretaris Partai Pertama Komite Regional Stavropol pada tahun 1970, di mana ia mengawasi pembangunan Kanal Stavropol Besar.
Pada tahun 1978, ia kembali ke Moskow untuk menjadi Sekretaris Komite Sentral partai, dan pada tahun 1979 bergabung dengan Politbiro yang mengaturnya.
Dalam waktu tiga tahun setelah kematian pemimpin Soviet Leonid Brezhnev, setelah masa jabatan singkat Yuri Andropov dan Konstantin Chernenko, Politbiro memilih Gorbachev sebagai Sekretaris Jenderal, kepala pemerintahan de facto , pada tahun 1985.
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet periode 1985 ini lalu menjabat sebagai Presiden Uni Soviet periode 1990—1991.
Sejak muda Mikhail sudah bergabung dengan Komsomol (Liga Komunis Muda).
Dia bergabung dengan Komsomol tahun 1946 dan bertugas mengemudikan mesin pemanen gabungan di sebuah peternakan negara bagian di Stavropol.
Ia membuktikan diri sebagai anggota Komsomol yang menjanjikan.
Pada tahun 1952 ia memasuki sekolah hukum Universitas Negeri Moskow dan menjadi anggota Partai Komunis.
Ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1955 dan kemudian memegang sejumlah jabatan di Komsomol dan organisasi partai reguler di Stavropol.
Kemudian ia naik menjadi sekretaris pertama komite partai regional pada tahun 1970.
Mikhail Gorbachev pernah diganjar dengan Hadiah Nobel Perdamaian 1990 karena punya peran penting dalam memperbaiki hubungan Barat-Timur.
Kala itu Gorbachev menjabat sebagai Presiden Uni Soviet, setahun sebelum negara komunis itu runtuh.
Menurut laman resmi Nobel Prize, Gorbachev berhasil membawa Perang Dingin menuju akhir yang damai.
"Pada tahun 1989 ketika Tembok Berlin runtuh, dan Perang Dingin antara Timur dan Barat terhenti. Pada tahun 1990 Komite Nobel mengakui jasa besar Presiden Gorbachev dalam atas hal ini dengan mengganjarnya dengan Hadiah Nobel Perdamaian," demikian pernyataan di laman Nobel Prize.
"Komite Nobel Norwegia telah memutuskan memberikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada Mikhail Sergeyevich Gorbachev, Presiden Uni Soviet, ata peran pentingnya dalam proses perdamaian yang saat ini menjadi ciri penting masyarakat dunia."
Gorbachev lahir tahun 1931. Setelah Perang Dunia II berakhir, dia menempuh pendidikan bidang hukum di Moskwa.
Dia memutuskan berkarier sebagai politikus di Partai Komunis. Seiring dengan berjalannya waktu, Gorbachev mulai menganggap bahwa sistem di Uni Soviet tidak efisien.
Pada tahun 1985 Gorbachev terpilih sebagai Sekjen Partai Komunis dan ingin mereformasi komunisme di negaranya.
Dia mengenalkan konsep glasnot atau keterbukaan dan perestroika atau restrukturisasi.
Dikutip dari laman History, Gorbachev mengeluarkan banyak kebijakan untuk memperbaiki hubungan Uni Soviet dengan Barat.
Dia mengikuti sejumlah konferensi tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat.
Pada konferensi tahun 1987, AS dan Uni Soviet sepakat untuk menyingkirkan rudal jarak menengah mereka di Eropa.
Gorbachev juga mulai menarik mundur pasukan Soviet dari Afganistan tahun 1988.
Selain itu, Gorbachev mendesak Kuba menarik pasukannya dari Angola, dan meminta Vietnam menarik militernya dari Kamboja.
Baca: Putin Dirumorkan Idap Kanker, Kepala CIA Bercanda: Dia Terlalu Sehat
Setahun kemudian dia mengadakan pertemuan dengan Presiden AS George Bush dan menyatakan bahwa Perang Dingin telah usai.
Gorbachev dihormati di Barat karena menjalankan kebijakan "tidak ikut campur" dalam krisis politik yang mendera negara-negara satelit di Eropa Timur tahun 1980-an hingga awal 1990-an.
Ketika Cekoslovakia, Jerman Tumur, dan Polandia mulai bergerak menuju ke sistem politik yang lebih demokratis, Gorbachev menahan intervensi Soviet.
Menurut Komite Nobel, Gorbachev telah memicu banyak perubahan dalam hubungan Barat-Timur.
"Konfrontasi telah digantikan dengan perundingan. Negara-negara Eropa telah mendapatkan kembali kebebasannya. Perlombaan senjata melambat dan kami melihat proses yang nyata dan aktif ke arah pengendalian dan pembatasan senjata," demikian pernyataan Komite Nobel
"Perubahan-perubahan bersejarah ini muncul dari beberapa faktor, tetapi pada tahun 1990 Komite Nobel ingin memberikan penghargaan kepada Mikhail Gorbachev atas banyak sumbangsihnya yang menentukan."
"Keterbukaan lebih besar yang dibawanya ke masyarakat Soviet juga membantu mendorong kepercayaan internasional."