Pemindahan itu dilakukan menggunakan kapal dan diketahui melalui citra satelit.
Laman Naval News melaporkan adanya kapal kargo Rusia, diduga Sparta II, berlayar melewati Selat Bosporus di Turki.
Kapal itu diduga membawa peralatan peluncur sistem rudal S-300.
Citra satelit yang diunggah oleh ImageSat Intl. dari Israel menunjukkan tidak adanya peluncur S-300 yang sebelumnya ada di Suriah.
Foto lainnya menunjukkan adanya peluncur yang dibawa oleh Sparta II ketika kapal itu menuju ke tujuannya di Laut Hitam.
Dikutip dari News Week, Sparta II masuk dalam daftar kapal Rusia yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS).
Baca: Rusia Tembakkan Puluhan Rudal ke Area Dekat PLTN Terbesar di Eropa
Yörük Işık, seorang staf peninjau di Bosporus, melalui aku Twitter miliknya menyebut bahwa kapal itu terlihat membawa kargo militer dalam perjalanannya dari Tartus di Suriah.
Sparta II dilaporkan mulai berlayar dari Suriah tanggal 20 Agustus, menurut pemberitaan Reutes.
Data dari Refiniv Eikon menunjukkan bahwa kala itu kini berada di Novorossiysk, pelabuhan Rusia yang berada dekat dengan Krimea di Laut Hitam.
Baca: Demi Hindari Sanksi, Elite Rusia Ramai-Ramai Parkirkan Kapal Pesiar di Turki
Sistem rudal S-300 itu awalnya dikirim ke Suriah tahun 2019 sebagai "hadiah" untuk Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Namun, rudal itu tidak ditempatkan di pangkalan militer Rusia di selatan Latakia atau di pelabuhan angkatan laut di Tartus.
Rudal itu dibawa ke pedalaman untuk melindungi "target di Suriah".
Peluncur S-300 dilaporkan sudah disiapkan Tartus ketika Sparta II akan ke sana untuk mengangkutnya.
Tidak diketahui bagaimana pejabat Turki bisa mengizinkan kapal Rusia dengan muatan militer itu melewati wilayahnya.
Baca: Kasus Senjata Makan Tuan, Pasukan Rusia Terkena Ranjaunya Sendiri
Baca berita lain tentang Rusia di sini