Menurut informasi yang disampaikan oleh Kantor Wali Kota Mariupol, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Saat itu ada sekelompok tentara Rusia yang berpatroli di Mariupol. Mereka menerima laporan bahwa ada pasukan "Azov" Ukraina bersembunyi di dalam sebuah rumah.
Namun, laporan itu ternyata palsu dan dibuat oleh kelompok pro-Ukraina. Belum diketahui dengan pasti siapa yang menyebarkannya.
Tentara Rusia kemudian mendekati pasukan "Azov". Sayangnya, mereka justru menginjak ranjau yang mereka tanam.
Ranjau itu pun meledak dan melukai mereka.
Baca: Demi Hindari Sanksi, Elite Rusia Ramai-Ramai Parkirkan Kapal Pesiar di Turki
"Hasilnya, satu tentara kehilangan satu kaki dan dirawat di rumah sakit di Donetsk. Satu tentara bernyanyi bersama Kobzon," demikian informasi yang disampaikan oleh Kantor Wali Kota Mariupol melalui Telegram, dikutip dari News Week.
"Hal yang paling menarik ialah tentara Rusia meledakkan ranjau mereka sendiri, yang dihindari oleh warga di area itu dan oleh mata-mata. Ranjau itu dihindari, tetapi kami memanfaatkannya."
Baca: Ukraina & Rusia Saling Tuding Lawannya Sengaja Tembaki PLTN Zaporizhzhia
Mariupol adalah kota yang berada di Ukraina bagian tenggara. Pasukan Ukraina dan pasukan Rusia bertempur memperebutkan kota itu selama berminggu-minggu.
Mariupol juga menjadi kota asal Resimen Azov yang membantu militer Ukraina mempertahankan kota itu. Rusia sendiri menganggap Resimen Azov sebagai organisasi teroris.
Kekalahan pasukan Rusia di Mariupol merupakan hal yang langka bagi pasukan Ukraina. Ini karena beberapa bulan terakhir pasukan Ukraina terus menderita kekalahan.
Namun, pasukan Rusia pada akhirnya mengepung kota itu dan berhasil merebutnya.
Baca: Mantan Pejabat CIA: Rusia Ingin Menyusup ke Mar-a-Lago, Rumah Donald Trump
Adapun invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari enam bulan sejak bulan Februari lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim invasi itu bertujuan untuk "membebaskan" wilayah Donbas yang dikuasai Rusia.
Oleh karena itu, Putin lebih suka menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".
Invasi itu mendapat banyak kecaman dari masyarakat dunia. Selain itu, ada laporan dugaan kejahatan perang yang dilakukan tentara Rusia di sana.
Rusia kini memfokuskan wilayah Donbas setelah gagal menguasai ibu kota Ukraina. Namun, tujuan Rusia di Ukraina bagian timur itu belum tercapai.
Baca: Ironis, Rusia Justru Buang Gas Besar-besaran saat Harga Gas Melonjak di Eropa
Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini