Hal ini karena kapal Rusia tidak bisa disita di perairan tersebut. Dilaporkan ada seperempat dari seluruh kapal pesiar di perairan Turki yang diduga milik warga Rusia.
Di lepas pantai Semenanjung Bodrum, terdapat tiga kapal pesiar yang ditambatkan.
Sementara itu, di Laut Aegean dan pantai Laut Tengah terdapat setidaknya sembilan kapal pesiar yang diyakini dimiliki oleh para elite Rusia
Para elite itu dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) karena mereka punya hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Melansir pemberitaan The Times, seluruh kapal pesiar tersebut diperkirakan bernilai Rp38 triliun.
Nilai ini lebih besar daripada seluruh kapal pesiar yang bisa disita sejauh ini.
Baca: Turki Selidiki Kapal Rusia yang Bawa Gandum Curian dari Ukraina
Tahun lalu tidak ada satu pun kapal pesiar milik elite Rusia yang diparkir di perairan Turki. Kapal-kapal itu ditambatkan di perairan Prancis, Italia, Spanyol, dan Yunani.
Kapal yang berada di lepas pantai Bodrum termasuk kapal Solaris yang diduga dimiliki oleh Roman Abramovich.
Solaris memiliki panjang 460 kaki dan nilainya diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Kapal pesiar lain milik Abramovich, Eclipse, berada di lepas pantai Pulau Gocek di Turki.
Baca: Beredar Video Kapal Perang Rusia Moskva Diduga Dihantam Rudal Ukraina sebelum Tenggelam
Adapun dua kapal miliknya yang lebih kecil, Halo dan Garcon, juga diparkir di pantai Turki.
Sementara itu, kapal bernama Pacific yang diduga milik pebisnis Rusia bernama Leoid Mikhelson berlayar dari Karibia ke Turki pada musim panas ini.
Pekan ini kapal itu sudah berada di Pelabuhan Marmaris di Turki.
Turki hingga kini belum menjatuhkan sanksi kepada Rusia sehingga menjadi tempat yang aman bagi kapal Rusia.
Negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu berupaya tetap netral di tengah konflik antara Ukraina dan Rusia.
Dalam pertemuan bulan ini di Sochi, Presiden Turki Erdogan dan Putin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama antara dua negara itu.
Baca: Kapal Perangnya Ditenggelamkan, Rusia Akan Balas Dendam & Lawan Serangan Teroris Ukraina
Data resmi menunjukkan bahwa nilai ekspor Turki ke Rusia antara bulan Mei dan Juli meningkat hampir 50 persen dari nilai tahun lalu.
Sementara itu, Turki juga makin banyak mengimpor minyak dari Rusia.
AS menjadi khawatir karena pemerintah dan perusahaan Rusia memanfaatkan Turki untuk menghindari sanksi keuangan dan perdagangan.
Baca berita lainnya tentang Rusia di sini