6 Bulan Invasi Rusia di Ukraina: Jumlah Korban, Pengungsi, hingga Total Kerugian

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gedung di Kota Vinnytsia, Ukraina, rusak akibat serangan udara Rusia, (14/7/2022).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung selama 6 bulan sejak serbuan pertama dilakukan pada bulan Februari lalu.

Jumlah korban tewas dan kerugian akibat perang ini tidak bisa dihitung secara pasti.

Kendati demikian, ada sejumlah perkiraan atau laporan resmi mengenai hal itu.

Melansir pemberitaan dari The New York Times, berikut laporan jumlah korban, kerugian, hingga total bantuan yang telah dikirimkan.

Korban warga sipil

Pada hari Senin lalu PBB mengonfirmasi jumlah kematian warga sipil di Ukraina.

Menurut PBB, ada 5.587 warga sipil yang tewas, termasuk 149 anak perempuan, 175 anak laki-laki, dan 38 anak lainnya yang jenis kelaminnya tidak diketahui.

Adapun jumlah korban luka yang berhasil dikonfirmasi mencapai 7.890 orang.

Kendati demikian, jumlah itu baru mencakup korban yang bisa diverifikasi. PBB meyakini jumlah sebenarnya jauh lebih besar.

Baca: Peringati HUT Kemerdekaan, Ukraina Dapat Kado Besar dari AS: Bantuan $3 Miliar

Korban dari pihak militer

Jumlah korban dari pihak militer jauh lebih sulit dikonfirmasi karena Ukraina dan Rusia merahasiakannya.

Namun, pakar dari Barat meyakini kedua belah pihak sama-sama kehilangan banyak tentara.

Jenderal Valeriy Zaluzhnyi yang menjadi komandan pasukan Ukraina berujar sudah ada 9.000 tentara Ukraina yang tewas di medan tempur.

Dia tidak menjelaskan apakah jumlah itu sudah termasuk semua divisi militer Ukraina.

Jumlah itu juga tidak bisa diverifikasi secara independen.

Adapun Rusia pada bulan Maret lalu sempat berkata ada 1.351 tentaranya yang tewas.

Saat itu AS memperkirakan jumlah sebenarnya mencapai sekitar 5.000 tentara.

Sebulan kemudian Inggris memperkirakan 25.000 tentara Rusia telah tewas dan ada puluhan ribu lainnya yang terluka.

Baca: Zelenskiy Peringatkan Kemungkinan Serangan Keji Rusia Jelang HUT Kemerdekaan Ukraina

Warga mengendarai sepeda di depan bangunan di Chernihiv, Ukraina, yang rusak karena serangan Rusia, (9/4/2022). (ANASTASIA VLASOVA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Pada bulan Agustus ini AS menyebut ada 70.000 hingga 80.000 tentara Vladimir Putin yang tewas atau terluka.

Pejabat AS mengatakan perkiraan itu didasarkan pada citra satelit, informasi yang disadap, dan laporan media.

Jumlah pengungsi

Menurut PBB jumlah pengungsi Ukraina yang menyelamatkan diri ke luar negeri mencapai lebih dari 6,6 juta orang.

Dari jumlah itu, ada 3,8 juta yang terdaftar untuk mendapatkan Perlindungan Sementara di Eropa.

Sementara itu, ada 7 juta orang yang mengungsi atau telantar di dalam negeri.

PBB memperkirakan ada 13 juta orang yang berada di dekat area pertempuran dan tidak bisa menyelamatkan diri karena jalur transportasi rusak.

Baca: Kepada Macron, Putin Peringatkan Risiko Malapetaka Besar di PLTN Ukraina

Bangunan yang hancur

Tembakan artileri dan rudal dari militer Rusia dilaporkan telah menghancurkan lebih dari 130.000 bangunan.

Di Ukraina terdapat 311 jembatan yang rusak, 188.000 mobil pribadi yang rusak atau dirampas, dan lebih dari 15.400 mil jalan yang rusak.

Sekolah Ekonomi Kiev memperkirakan kerugian mencapai $113.5 miliar.

Peliti memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk memulihkan Ukraina mencapai hampir $200 miliar.

Bantuan yang telah dikirim

Ukraina mendapat banyak bantuan militer dari sekutunya.

AS menjadi negara dengan jumlah bantuan terbesar. Pemerintahan Joe Biden menjanjikan bantuan yang totalnya mencapai lebih dari $54 miliar.

Baca: Menteri Pendidikan Ukraina Sebut Rusia Bakar Buku Sekolah dan Siksa Guru

Sejak bulan Februari lalu, AS telah mengirimkan bantuan militer senilai $9,9 miliar.

Bantuan itu termasuk sistem roket HIMARS dan puluhan ribu amunisi.

Inggris menjadi negara kedua dengan jumlah bantuan terbesar, yakni $4 miliar.

Di belakang Inggris ada lembaga-lembaga Uni Eropa ($2,5 miliar), Polandia ($1,8 miliar), dan Jerman ($1,3 miliar).

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Ukraina di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer