Twitter juga dituduh enggan memberantas akun-akun palsu yang menyebarkan disinformasi.
Tudingan itu bisa menjadi masalah besar bagi Twitter karena perusahaan media sosial itu kini sedang "bertempur" melawan Elon Musk yang batal membeli Twitter.
Melansir pemberitaan Associated Press, sejumlah anggota DPR Amerika Serikat (AS) kemudian meminta tudingan itu diselidiki kebenarannya.
Adapun Zatko sendiri telah dipecat dari jabatannya di Twitter awal tahun ini.
Bulan lalu, dia sudah menyampaikan keluhannya tentang Twitter kepada Komisi Perdagangan dan Keamanan, Komisi Perdagangan Federal, dan Kementerian Kehakiman.
Ada sejumlah tuduhan yang disampaikan Zatko, salah satunya tuduhan bahwa Twitter melanggar perjanjian penyelesaian FTC tahun 2011 silam.
Baca: Kasus Pembelian Twitter, Elon Musk Minta Jack Dorsey Bersaksi di Pengadilan
Menurut Zatko, Twitter berbohong dengan menyampaikan klaim palsu bahwa perusahaan media sosial itu telah melakukan langkah-langkah yang lebih kuat untuk melindungi keamanan dan privasi para pengguna.
Selain itu, Zatko menuding Twitter telah melakukan penipuan terkait dengan penanganan akun palsu atau spam.
Ketidakjelasan mengenai banyaknya akun palsu juga menjadi alasan Musk batal membeli Twitter.
Setelah tudingan-tudingan itu disampaikan, saham Twitter turun lebih dari 7 persen pada hari Selasa, (23/8/2022).
Zatko dikenal sebagai pakar keamanan ternama yang pernah berkerja pada badan riset pertahanan di Pentagon dan Google.
Baca: Jelang Sidang Kasus Pembelian Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai Rp102 T
Dia bergabung dengan Twitter setelah didesak oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, pada akhir tahun 2020.
Pada tahun itu Twitter diserang oleh para peretas yang mengambil alih para pemimpin dunia, selebritis, dan tokoh ternama bidang teknologi, termasuk Musk.
Namun, Zatko dipecat oleh Twitter karena "kepemimpinan yang kurang efektif dan kinerja yang buruk".
Twitter sudah menanggapi semua tudingan Zatkov. Menurut Twitter, semua tudingan itu digunakan untuk "menarik perhatian dan membahayakan Twitter, penggunanya, dan pemilik saham".
Bagi Twitter, tudingan Zatko hanyalah "narasi palsu" serta "tidak konsisten dan tidak akurat".
Baca: Hadapi Elon Musk, Twitter Menangkan Pertempuran Pertama di Pengadilan
Pengacara Zatko, Debra Katz dan Alexis Ronickher, mengatakan alasan pemecatan Zatko bukan karena kinjer Zatko buruk.
Keduanya berujar Zatko telah berulang kali menyuarakan kekhawatirannya mengenai "informasi sistem keamanan yang sangat tidak mencukupi" kepada dewan twitter.
Namun, dewan kemudian menyembunyikan informasi tentang masalah kemanan. Zatko selanjutnya bertengkar dengan CEO Parag Agrawal dan seorang anggota dewan beranam Omid Kordestani.
Dua minggu kemudian dia dipecat.
Baca: Nekat Batalkan Pembelian Twitter, Elon Musk Bakal Digugat Twitter
Baca berita lainnya tentang Twitter di sini