Kepada Macron, Putin Peringatkan Risiko "Malapetaka Besar" di PLTN Ukraina

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) di Moskow tanggal 7 Februari 2022 untuk membicarakan krisis Ukraina. Mereka berdua harus duduk berjauhan karena Macron menolak tes Covid-19 dari pemerintah Rusia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang risiko "malapetaka besar" di PLTN Zaporizhzhia di Ukraina.

Menurut Putin, serangan pihak Ukraina ke PLTN terbesar di Eropa itu bisa menimbulkan bencana.

Ukraina dan Rusia saling menuduh bahwa lawannya sengaja menembaki area di sekitar PLTN Zaporizhzhia.

Hingga saat ini PLTN itu masih dikuasai Rusia dan dioperasikan oleh teknisi Ukraina. Dilaporkan hanya ada dua dari enam reaktor di sana yang masih bekerja.

"Secara khusus, Vladimir Putin, menegaskan bahwa penembakan sistematis ke PLTN Zaporizhzhia oleh militer Ukraina menimbulkan bahaya malapetaka berskala besar yang bisa memunculkan kontaminasi radiasi ke wilayah luas," kata Kremlin mengenai pembicaraan telepon antara Putin dan Macron, dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, Ukraina menuduh pasukan Rusia berusaha memutus aliran listrik dari PLTN itu yang mengalir ke jaringan listrik Ukraina.

Sebagai gantinya, aliran listrik dari sana akan disalurkan ke wilayah Rusia.

Baca: Ukraina Minta Rusia Kembali Disanksi karena Bahayakan PLTN Terbesar di Eropa

Rusia berujar Putin dan Macron telah menekankan pentingnya mengirim delegasi dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ke PLTN itu sesegera mungkin.

Putin menyebut Rusia siap membantu delegasi IAEA dalam meninjau PLTN Zaporizhzhia.

Baca: Intelijen Ukraina Targetkan Tentara Rusia yang Sembunyi di PLTN Zaporizhzhia

Adapun Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah menghubungi Sekjen PBB Antonio Guterres untuk membahas hal-hal yang diperlukan agar PLTN itu bisa beroperasi secara aman.

Namun, diplomat senior Rusia bernama Igor Vishnevetsky mengatakan misi IAEA meninjau PLTN itu akan sangat berbahaya.

"Bayangkan apa artinya berjalan melewati Kiev (ibu kota Ukraina), itu artinya mereka pergi ke PLTN melalui garis depan pertempuran," kata Vishnevetsky.

PLTN Zaporizhzhia milik Ukraina yang berada di Kota Enerhodar, 27 April 2022. PLTN ini diduduki oleh pasukan Rusia. (ED JONES / AFP)

Ukraina minta Rusia disanksi

Beberapa hari lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta dunia menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia karena serangannya membahayakan PLTN Zaporizhzhia.

Menurut Ukraina, pasukan Rusia melancarkan serangan dari area PLTN itu.

Baca: Rusia Tembakkan Roket dari Area Sekitar PLTN Terbesar di Eropa, Tewaskan 13

Zelenskiy mengatakan tentara Rusia di sana akan menjadi "target khusus" intelijen Ukraina.

"Jika bencana terjadi akibat tindakan Rusia, dampaknya bisa menimpa mereka yang saat ini diam," kata Zelenskiy pada hari Senin, (15/8/2022).

Dia meminta Rusia dijatuhi sanksi dalam bidang nuklir.

"Jika saat ini dunia tidak menunjukkan kekutannya dan ketegasannya untuk mempertahankan sebuah PLTN, itu artinya dunia telah kehilangan."

Baca: Rusia Tembakkan Puluhan Rudal ke Area Dekat PLTN Terbesar di Eropa

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Ukraina di sini

 



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer