Dolomani

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi mengenakan baju dolomani, pakaian adat kesultanan Buton


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dolomani adalah pakaian adat yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.

Baju adat Kesultanan Buton ini biasa dipakai pada acara-acara kesultanan.

Pakaian adat tersebut kerap dipakai oleh Sultan Muhamad Ali, Sultan Buton ke-35.

Baju dolomani memiliki warna hitam dan sulaman bermotif bunga rongo yang melambangkan perjalanan seorang pemimpin.

Pada HUT ke-77 RI, 17 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian tersebut, tetapi dengan warna merah bukan hitam.

Baca: Paksian

  • Filosofi


Baju dolomani memiliki sejumlah filosofi, salah satunya sulaman bermotif bunga rongo yang melambangkan perjalanan seorang pemimpin.

Dia bermula dari bawah dan kemudian naik ke atas menjadi seorang pemimpin.

Dia lalu akan turun lagi ke bawah menjadi rakyat biasa.

Pada baju ini terdapat pula ornamen tumbuhan dengan buah yang manis, tetapi gatal.

Itu menggambarkan bahwa sultan harus waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.

Ada juga kopiah berornamen bunga dan tulisan kaligrafi "maulana" yang memiliki filosofi seorang pemimpin harus mampu membawa kesejahteraan.

Dia juga harus amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada pribadi.

Sisi kanan dan kiri baju dilengkapi dengan sulaman ornamen ake yang menggambarkan dua ekor burung yang memandang ke kiri dan kanan.

Adapun makna hal tersebut ialah seorang pemimpin selalu waspada terhadap bahaya yang mengancam negeri.

Baca: Benteng Kerajaan Buton

  • Busana


Busana pakaian adat dolomani terdiri atas baju, celana, sarung, dan kopiah.

Ketika mengenakan pakaian ini, seseorang akan dilengkapi dengan kotango (baju dalaman), sulepe (ikat pinggang), ewanga (keris atau badik), dan katuko (tongkat).

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)



Baju Adat Dolomani


Asal Buton, Sulawesi Tenggara


Pakaian Adat Kesultanan Buton


Warna Hitam


Sumber :


1. regional.kompas.com


Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer