Klaim itu disampaikan Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Sosial, hari Senin (15/8/2022).
Trump geram dan meminta semua paspornya dikembalikan.
"Wow! Dalam penggerebakan oleh FBI di Mar-a-Lago, mereka mencuri tiga paspor saya (satu sudah kedaluwarsa), bersama dengan yang lainnya," kata Trump dikutip dari The Times.
"Ini adalah serangan terhadap lawan politik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kita. Dunia Ketiga!"
Rumah Trump digeledah karena Trump diduga memindahkan dokumen rahasia yang seharusnya tetap berada di Gedung Putih.
Dia diduga memindahkannya saat masih menjabat sebagai presiden.
Baca: FBI Dapat Banyak Ancaman karena Berani Gerebek Rumah Donald Trump
Trum sudah berargumen bahwa semua dokumen yang disita dalam penggeledahan itu sudah dilindungi oleh legal professional privilege dan executive privilege.
"Dengan hormat saya meminta dokumen-dokumen ini segera dikembalikan ke tempat dokumen itu diambil. Terima kasih!"
FBI dilaporkan menyita 11 dokumen yang beberapa di antaranya terkait dengan senjata nuklir.
Ada pula dokumen yang mendapat tanda atau cap "sangat rahasia".
Baca: Mengenal Mar-a-Lago, Rumah Pribadi Donald Trump yang Digerebek FBI
Tahun ini pengacara Trump, Jay Bratt, sebenarnya sudah menandatangi pernyataan yang menyebutkan bahwa semua dokumen rahasia yang dipindahkan ke Mar-a-Lago telah dikembalikan kepada pemerintah.
Hari Jumat lalu Trump juga menyebut sudah mendeklasifikasi semua dokumen yang dibawanya ke rumah.
Kendati demikian, berkas yang terkait dengan senjata nuklir tidak bisa dideklasifikasi sendiri oleh Presiden AS.
Selain itu, dokumen yang diberi label "TS/SCI" atau dokumen sangat rahasia dan sensitif tidak boleh dipindahkan dari fasilitas penyimpanan yang aman.
Kemarin Trump sempat mengaku ingin bekerja sama dalam penyelidikan tentang dokumen itu.
Baca: Gelar Protes, Pendukung Trump Geram atas Penggeledahan Rumah Trump oleh FBI
Ajudan Trump telah menghubungi Kementerian Kehakiman dan berujar akan memberikan bantuan yang diperlukan.
"Orang-orang begitu marah dengan apa yang sedang terjadi .. ketegangan harus diturunkan di negeri ini," kata Trump.
"Jika tidak, hal mengerikan akan terjadi," kata dia menjelaskan.
FBI melaporkan bahwa agen-agennya mendapat ancaman setelah peristiwa penggerebakan di rumah Trump.
Para pendukung Trump mengutuk FBI dan Kementerian Kehakiman serta menggelar aksi unjuk rasa.
Baca: Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Rumahnya Diserbu & Digeledah
Baca berita lainnya tentang Donald Trump di sini