Mata-Mata Ukraina Disebut Tawari Pilot Rusia Rp30 Miliar untuk Antar Jet Tempur

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengaku telah membongkar operasi rahasia yang bertujuan menyuap para pilot Rusia.

Dalam operasi itu, pilot Rusia di Ukraina ditawari $2 juta atau sekitar Rp30 miliar untuk mengantarkan pesawat tempur.

Tak hanya itu, mereka juga ditawari tempat tinggal dan hidup nyaman di negara Eropa.

Menurut FSB, operasi tersebut melibatkan intelijen Inggris. Dugaan adanya operasi ini juga dipublikasikan di TV dan portal berita Rusia.

Ada sejumlah bukti yang dihadirkan, termasuk pesan ponsel dan rekaman suara.

Diduga ada sepuluh pilot Rusia yang dicoba disuap oleh perwira Ukraina agar membelot.

"Target kami pesawat," kata seseorang yang tidak diketahui dalam rekaman itu, dikutip dari The Times.

"Kami siap membayar $1 juta. Kita bisa mencapai kesepakatan, saya menjamin Anda mendapatkan $1 juta lagi."

Baca: Intelijen Kiev Sebut Rusia Ingin Pecah Ukraina Jadi 2 Bagian seperti Korea Utara dan Korea Selatan

Mereka diduga akan merencanakan sebuah tipuan. Awalnya pilot Rusia akan berpura-pura ditangkap atau dicegat oleh tentara Ukraina pada saat terbang rendah.

Pilot dan pesawat yang dikendarainya akan dibawa terbang ke bandara yang dikuasai tentara Ukraina.

Guna memuluskan rencana ini, navigator pesawat juga bisa diberi obat tidur sebelum terbang.

Menurut FSB, Ukraina tertarik dengan jet tempur Su-24M, Su-34, dan Tu-22M3.

Namun, konspirasi itu terbongkar karena pilot Rusia membocorkannya kepada FSB.

Baca: Rusia Punya Target Baru di Ukraina: Lengserkan Presiden Zelenskiy

Rossiya-24, kanal TV pemerintah Rusia, menuding jurnalis bernama Christo Grozev terlibat dalam konspirasi itu.

Grozev sendiri bekerja pada lembaga jurnalisme bernama Bellingcat. Bellingcat pernah mengungkap agen Rusia yang mencoba meracuni Alexei Navalny, tokoh oposisi Rusia.

Namun, Grozev membantah tudingan yang diarahkan kepadanya.

Grozev juga mengkalim bahwa tindakan kontraoperasi Rusia justru menjadi blunder bagi FSB.

Kata dia, tindakan itu justru mengungkapkan identitas puluhan staf kontraintelijen dan metode operasi mereka.

Baca: Iran: Jika Rusia Tidak Memulai Perang di Ukraina, NATO Akan Memulainya

Peluncur roket BM-21 "Grad" milik Ukraina meluncurkan roket ke arah pasukan Rusia di Donbas, 10 April 2022. (ANATOLII STEPANOV / AFP)

FSB mengatakan konspirasi itu didukung oleh Barat, terutama intelijen Inggris.

Kendati demikian belum ada bukti yang diberikan bahwa Barat terlibat.

Ada beberapa negara yang diduga bakal ditinggal para pilot Rusia yang membelot, termasuk Prancis dan Jerman.

Rossiya-24 mengklaim keberhasil FSB membongkar konspirasi itu memungkinan Rusia untuk mengidentidikasi dan menyerang beberapa pos militer Ukraina.

Baca: Putin Sebut Barat Tak Bisa Kucilkan Rusia dari Dunia, Sanksi Tak Mempan

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer