Demi Gagalkan Rencana Putin, Uni Eropa Minta Penggunaan Gas Dikurangi

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Katup pipa gas Rusia di Donetsk. Uni Eropa akan mengurangi penggunaan gas.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Uni Eropa mendesak anggota mengurangi penggunaan gas agar bisa menggagalkan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin dikabarkan ingin menggunakan kebijakan energi untuk menghukum Eropa karena mendukung Ukraina.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan anggota Uni Eropa harus mengurangi penggunaan gas hingga 15 persen mulai bulan depan.

Pengurangan itu akan berlanjut hingga musim semi tahun ini.

Oleh karena itu, Eropa kini dilaporkan berusaha mendapatkan banyak pasokan sebelum musim dingin datang.

Eropa khawatir Putin bakal mengurangi ekspor gas sebagai aksi balasan atas sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia.

"Putin berusaha mengejek kita pada musim dingin ini," kata von der Leyen dikutip dari The Times, (21/7/2022).

"Putin sedang memeras kita. Kita harus bersiap akan adanya kemungkinan gangguan [pasokan] gas Rusia. Ini skenario yang mungkin terjadi."

Baca: Sebut Eropa Tak Bisa Tinggalkan Gas Rusia, Putin Alihkan Ekspor Gas ke Asia

Sebelum invasi dimulai bulan Februari lalu, Rusia memasok sekitar 40 persen kebutuhan gas Eropa.

Namun, aliran gas Rusia berkurang karena muncul ketegangan antara Rusia dan Barat yang mendukung Ukraina.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa ekonomi Uni Eropa masuk ke jurang krisis apabila Rusia benar-benar menghentikan pasokan gas.

Baca: Iran: Jika Rusia Tidak Memulai Perang di Ukraina, NATO Akan Memulainya

Rusia juga sudah menghentikan sebagian atau mengurangi ekspor gas ke beberapa negara Eropa.

Saat ini Uni Eropa belum menjelaskan bagaimana ke-27 negara anggotanya bisa memenuhi target pengarangan sebesar 15 persen.

Namun, pemerintah di negara-negara Uni Eropa diperkirakan akan memberikan garis besar rencana pengurangan pada akhir bulan ini.

"Jika kami menunggu, akan lebih berat dan itu berarti kami menari dengan lagu dari Rusia," kata seorang pejabat Uni Eropa kepada Reuters.

(Dari kiri) Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan konferensi pers tentang operasi militer Rusia di Ukraina, di markas NATO di Brussels pada 24 Februari 2022. (JOHN THYS / AFP)

Baca: Apakah Eropa Bakal Alami Bencana Krisis Energi jika Rusia Menyerbu Ukraina?

Langkah pengurangan ini merupakan bagian program Save Gas untuk kampanye Safe Winter.

Uni Eropa mengatakan pasokan gas untuk rumah tangga, rumah sakit, dan sekolah tidak akan dikurangi.

Perusahaan gas milik pemerintah Rusia, Gazprom, telah mematikan aliran gas pipa Nord Stream 1.

Pipa itu melewati Laut Baltik dan menuju ke Jerman. Menurut Gazprom, aliran diputus karena ada jadwal perawatan. Gas kembali mengalir hari ini.

Namun, diyakini aliran gas dari pipa ini akan berada di bawah kapasitas normalnya.

Bulan lalu Rusia juga mengurangi ekspor gas ke Eropa melalui pipa itu hingga 40 persen kapasitasnya.

Kata Rusia, berkurangnya gas itu akibat tertundanya pengiriman turbin yang diperbaiki di Kanada.

Baca: Putin Sebut Barat Tak Bisa Kucilkan Rusia dari Dunia, Sanksi Tak Mempan

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Uni Eropa di sini

 



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer