Masih Banyak Kerusuhan, Presiden Sementara Sri Lanka Umumkan Situasi Darurat

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe (kiri) menghadiri acara pengambilan sumpahnya sebagai perdana menteri di Istana Kepresiden di Kolombo, 12 Mei 2022

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ranil Wickremesinghe yang kini menjadi presiden sementara di Sri Lanka mengumumkan situasi darurat di negaranya, (17/7/2022).

Saat ini situasi di Sri Lanka masih kacau karena kerusuhan sosial masih terjadi.

"Demi kepentingan keamanan masyarakat, perlindungan masyarakat, dan menjaga persediaan dan layanan yang pentng bagi kehidupan masyarakat," demikian pengumuman dari pemerintah, dikutip dari Reuters.

Wickremesinghe menjadi presiden sementara setelah Gotabaya Rajapaksa kabur ke Maladewa dan kemudian mengumumkan pengunduran diri.

Dia kemudian ditunjuk menggantikan Rajapaksa untuk sementara hingga presiden baru terpilih.

Wickremesinghe mengatakan akan mengambil semua langkah yang diperlukan guna mengatasi krisis besar yang kini melanda Sri Lanka.

Parlemen Sri Lanka bersidang pada hari Sabtu, (17/7/2022), untuk memulai proses pemilihan presiden baru.

Baca: Gotabaya Rajapaksa

Wickremesinghe jadi capres

Wickremesinghe telah ditunjuk oleh partai yang berkuasa di parlemen untuk menjadi calon presiden (capres).

Namun, pengumuman ini disambut dengan kemarahan warga Sri Lanka.

Hal ini karena Wickremesinghe dituding telah menjadi sekutu dekat keluarga Rajapaksa.

Baca: Warga Sri Lanka Kecam Penunjukan PM Wickremesinghe sebagai Capres

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe (kiri) menghadiri acara pengambilan sumpahnya sebagai perdana menteri di Istana Kepresiden di Kolombo, 12 Mei 2022 (SRI LANKA PRESIDENT'S OFFICE / AFP)

Dia dituduh melindungi dan membantu keluarga Rajapaksa selama bertahun-tahun sebelum kehilangan keluarga itu dominasinya dalam pemerintahan.

Dikutip dari The Guardian, Wickremesinghe ditunjuk sebagai perdana menteri dua bulan lalu.

Banyak yang menganggap Wickremesinghe telah memperpanjang kekuasaan Rajapaksa hingga beberapa minggu daripada yang seharusnya.

Warga pun berunjuk rasa dan mengatakan Wickremesinghe bukan sosok pemimpin yang mereka inginkan.

Baca: Kisah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa: Dulu Pahlawan Kini Buronan

"Ranil Wickremesinghe harus mundur karena dia muncul untuk mempertahankan sistem yang korup ini, dan dia sudah gagal lima kali sebelum menjadi perdana menteri," kata Jeevantha Peiris, pemimpin aksi unjuk rasa.

"Sebagai warga negara, kami tidak menerima dia, kami tidak butuh pemimpin korup lainnya. Kami ingin mengubah sistem sepenuhnya."

Penunjukan Wickremesinghe bahkan menimbulkan pepecahan di dalam partai penguasa, SLPP, yang menunjuknya.

Ketua SLPP GL Piris sempat mengirim surat kepada Sekjen SLPP yang isinya kritik terhadap penunjukan Wickremesinghe.

Namun, Wickremesinghe tidak akan maju sendirian karena dia akan menghadapi calon lainnya.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer