Keluarga Brigadir J alias Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat mengatakan empat luka tembak pada tubuh Brigadir J.
Rincian luka tembak tersebut ada dua luka di dada, satu luka tembak di tangan, dan satu luka tembak lainnya di bagian leher.
Tak sampai di situ saja, pihak keluarga juga mengatakan adanya luka sayatan senjata tajam di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki Brigadir J, seperti dikutip dari Kompas.
Namun pihak Polri memastikan luka seperti sayatan ditubuh Brigadir J bukan dari senjata tajam.
Hal tersebut disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).
"Bukan (luka sayatan senjata tajam)," kata Ramadhan, dikutip dari Tribunnews.
Luka sayatan itu, kata Ramadhan, berasal dari gesekan proyektil peluru yang dikeluarkan Bharada E.
"Kita bukan lihat tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan Bharada E ke Beigadir J," papar Ramadhan.
Baca: 7 Keanehan Dalam Kasus Tembak Mati Brigadir J di Rumah Kadiv Propam:
Baca: Ayah Brigadir J Sebut Anaknya Tak Mungkin Masuk Kamar jika Tak Dipanggil: Jangan Direkayasa
Sementara terkait luka tembak, polisi mengatakan Bharada E melesatkan tujuh peluru pada saat kejadian.
"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti di TKP, ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).
Dalam hal ini, Ramadhan menjelaskan Brigadir J mendapatkan tujuh luka tembakan meski Bharada E hanya mengeluarkan lima peluru.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.
Sementara itu, Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun saat baku tembak tersebut.
Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter karena dia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.
"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.
KRONOLOGI (Versi Polisi)
Seorang anggota polisi dikabarkan tewas setelah terlibat aksi baku tembak di rumah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Insiden baku tembak itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, melibatkan dua anggota polisi, yakni Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Akibat kejadian baku tembak itu, Brigadir J pun tewas.